"Bunda, aku berangkat ya."
Mendengar pamitan dari anak pertamanya itu, Yoona segera berjalan dari dapur ke ruang makan.
Disana ada suami dan anaknya yang sedang saling menatap dengan tatapan tak bersahabat.
"Udah mau berangkat, Jaem? Hati-hati ya sayang." Ucap Yoona yang dibalas dengan senyuman manis Jaemin.
Jaemin menyalimi tangan Yoona dan bersiap keluar rumah.
"Jaem? Kamu demam ya?! Ini kok panas dahi kamu? Gak usah masuk kalau gak enak badan sayang." Tutur Yoona sembari mengecek suhu badan putranya.
"Panas sedikit doang gak akan meninggal cuma karena sekolah! Sana berangkat!" Ketus ayahnya meninggalkan meja makan dan berjalan ke kamarnya.
"Bener kata ayah, Bun. Aku cuma panas dikit kok gak bakal mati di tengah jalan hehe."
"Tapikan tetep aja ka---"
"Aku berangkat ya, Bun!"
'To My Enemy°
Heejin berjalan menyusuri koridor dengan langkah yang pelan.
Kenapa?
Ini hari kedua menstruasinya, badan dan kepalanya sakit semua. Semalam gadis itu juga tak bisa tidur nyenyak karena pegal-pegal.
Terkadang Heejin benci mestruasi karena itu, namun jika menstruasinya telat dia panik sendiri.
Biasalah, perempuan.
Mata Heejin menangkap kakak kelas yang tidak ia sukai tengah dihampiri ketiga teman laki-laki itu.
"Jaem! Lo kok semalem gak ikut main sih?" Tanya Renjun menepuk bahu Jaemin sedikit keras.
"Gak enak badan gue jir." Balas Jaemin terus berjalan ke arah kelasnya.
Haechan menghadang Jaemin, "Sini biar aa periksa dulu! Itu demam sakit atau demam cemburu karena Jeno mulai deketin Heejin?" Goda Haechan yang membuat Jaemin mendengus.
"Oh, si tengil bisa sakit juga." Batin Heejin.
Bel istirahat telah berbunyi 10 menit yang lalu dan kini, Heejin bersama dua sahabatnya tengah berada di kantin.
"Jin! Kok gue gak ngeliat Kak Jaemin ya seharian ini?" Tanya Somi di sela-sela makannya.
Apa yang dia makan?
Mie ayam Pak Joko!
Heejin menaikkan kedua bahunya acuh, "Gak tau dan gak peduli." Jawabnya ketus.
"Lo gak mau makan sesuatu gitu? Numben banget biasanya lo rakus." Kata Daehwi kepada Heejin yang belum makan dari pagi.
"Perut gue sakit."
"Iya itu karena belom makan kali, Ejin." Ucap Daehwi yang mendapat gelengan Heejin.
"Ih, bukan! Udah ya gue mau ke kelas dulu ya." Heejin berjalan keluar kantin dan bergegas ke kelas.
"Kenapa dia?" Tanya Somi tanpa melirik Daehwi yang ada di depannya karena terlalu sibuk dengan mie ayam kesukaannya.
Daehwi membuka ponselnya kemudian menunjukkannya ke Somi, "Ejin lagi dapet kayaknya."
Somi mengangguk paham, sahabatnya itu memang sering sakit perut saat tamu bulanannya datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Enemy | Jaemin Heejin ✔
FanfictionTakdir sepertinya sedang melucu karena membiarkan Heejin bertemu kembali dengan laki-laki yang selalu ingin ia bejek-bejek; Jaemin. ♥︎ From Cha!