'Candi°

527 133 197
                                    

"Heejin!"

Heejin menoleh dan mendapati papanya yang mendekatinya pelan-pelan.

"Kenapa, Pa?" Tanya Heejin yang sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah pagi ini.

"Sini, deketan!" Kata papanya berbisik-bisik. Heejin mendekat ke arah papanya.

"Heejin, gimana kalau kamu bolos aja? Nanti kita nonton drakor berdua!" Bisik Papa Heejin sembari cekikikan di akhir kalimatnya.

Heejin ikut berbisik, "Papa mau ditempeleng sama mama?"

Papa Heejin menggeleng, "Ya, mama kan gak tau kita bolos---"

"Siapa yang mau bolos?!"

Keduanya langsung menoleh ke sumber suara---Mama Heejin yang baru saja menuruni tangga.

"Ini tadi sih Heejin mau bolos katanya, mau nonton drakor aja di rumah terus papa larang." Ucap papanya.

Heejin mendelik, gadis itu menyenggol lengan papanya.

"Kok jadi aku sih, Pa?" Bisik Heejin.

Seolah tuli, sang papa malah menggandeng istrinya ke ruang tamu.

"Heejin! Sana sekolah! Dan kamu, sana kerja! Jangan nonton drakor mulu!" Titah Mama Heejin dengan mata melotot.

"Iya, ini mau berangkat. Matanya jangan melotot gitu, Ma. Nanti kalau copot siapa yang pungut?" Canda papanya yang membuat istrinya itu bertambah melotot.

"Yaudah, Heejin berangkat dulu ya!" Pamit Heejin seraya berjalan ke depan pintu namun papanya menghampiri gadis itu.

"Heejin, nanti malem kita nonton lagi ya?"

Heejin menggeleng, "Heejin udah gak temenan sama papa, Bye!"

"Tidakkk, Heejin! Jangan kemusuhan sama papa!" Kemudian papanya itu memegang dadanya dramatis sembari menatap kepergian putrinya.

'To My Enemy°

"Selamat siang, Cantik!" Sapa Jaemin memasuki kelas Heejin dengan cengiran khasnya.

Heejin yang melihat Jaemin langsung berpura-pura tidur---menidurkan kepalanya di atas meja dan menutup matanya.

"Tidur beneran?" Tanya Jaemin pada Somi tanpa suara.

Somi menggeleng, "Masih bangun tadi."

Jaemin menarik kursi dan mengambil duduk di sebelah Heejin---menatap gadis yang tengah memejamkan matanya.

"Heejin, lo tidur?" Tanya Jaemin sembari memainkan anak rambut Heejin yang berantakan.

Heejin masih memejamkan matanya---berusaha mengabaikan si tengil yang menganggunya.

"Heejin, tau gak? Katanya kalau cewe cantik gak bangun-bangun terus dicium nanti bangun tau!" Jaemin menidurkan kepalanya di meja.

Heejin kini tengah menahan dirinya untuk tidak menempeleng Jaemin dengan segenap jiwa raganya.

"Gue sih belom tau itu bener atau salah, belom pernah nyoba soalnya. Mau nyoba?"

Dahi Heejin mengerut masih berusaha berpura-pura tidur agar tak meladeni kakak kelas di depannya ini.

Jaemin yang menyadari Heejin mengerutkan dahinya terkekeh pelan.

To My Enemy | Jaemin Heejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang