Sudah beberapa bulan berlalu dari meninggalnya Ayah Jaemin. Laki-laki itu mulai mengikhlaskan ayahnya yang pergi tiba-tiba.
Sebentar lagi kelulusan ada di depan mata para siswa dan siswi kelas 12.
Jaemin mulai fokus pada belajarnya---bersiap mengikuti ujian yang akan datang.
Tentu saja, jabatan ketua osis sudah tak lagi milik Jaemin.
"Cie, mantan ketua osis." Sapa Karina kala itu, menyenggol pelan Jaemin yang tengah bertepuk tangan atas bergantinya ketua osis di sekolah ini.
"Cie juga, mantan wakil ketua osis."
Keduanya sempat terdiam---menatap lapangan yang sedang ramai.
"Mau lanjut kemana, Jaem?" Tanya Karina menoleh ke arah Jaemin.
Jaemin berpikir sejenak. "Ikut Jeno kayaknya."
"Kuliah kok ikut-ikut. Kalian pacaran? Mesra amat."
Jaemin terkekeh, laki-laki itu ikut membalas tatapan Karina. "Ayah pengen gue kuliah di luar."
"Jangan dipaksain. Inget lo payah, jangan nyusahin Jeno di sana nanti."
"Iya deh, gue tanpa lo mah bisa apa. Ya gak, Rina?"
Karina tertawa kemudian mengangguk, "Osis aja kalo dipimpin sama lo ancur. Untung ada gue." Kata Karina yang mendapat kalimat setuju dari Jaemin.
"Iya iya, kita mah udah kayak pasangan ye gak? Saling membutuhkan~"
"Ngaco aja lo!"
Jaemin terkekeh lagi, "Lo mau lanjut ke mana, Rina?"
"Ke mana aja asal jangan jadi satu sama lo."
Keduanya langsung tertawa bersama tanpa tau diujung sana ada seseorang yang tengah memperhatikan mereka.
Heejin sedari tadi memperhatikan kedua kakak kelasnya yang sedang bercakap-cakap.
"Khawatir ya Kak Jaemin sama Kak Karina jadian?" Eunbin menegur Heejin yang sedari tadi memperhatikan kedua kakak kelasnya itu.
"Hah?! Eh kok lo bisa di sini?!"
"Yaelah, ini kan buka neraka. Bisa lah gue ke sini mah." Ujar Eunbin ikut memperhatikan Jaemin dan Karina dari lantai bawah.
"Jadi maksud lo gue bisa masuk neraka gitu?"
Eunbin memperlihatkan cengirannya, "Kan kata Somi semua hal itu mungkin~"
Heejin mendengus---membuang pandangnya dari Jaemin dan Karina yang masih di sana.
"Tenang aja, Kak Karina udah punya cowo kok. Anti pepet-pepet deh pokoknya."
"Tau dari mana?" Kening Heejin mengernyit, setaunya Eunbin bukan tipe orang yang suka bergosip.
"Dari grup gosip sekolah! Gue diinvite sama Somi! Lo mau Somi invite juga?" Tanya Eunbin antusias.
Heejin menepuk pundak Eunbin pelan, "Mending lo jadi bocah bandel kayak biasanya deh daripada jadi tukang rumpi kayak ibu rt."
Eunbin terkekeh, "Nih, liat grupnya. Mau gue suruh Somi invite lo gak?" Eunbin menunjukkan ponselnya.
Pencinta keributan 💋 (43)
|...Celana dalem kepala sekolah merah (99+)"Jadi mau gak?"
"Gak!" Heejin berjalan menjauhi Eunbin. Gadis itu menatap miris Eunbin yang udah kena virus gosip dari Somi.
"Ih Heejin jangan tinggalin gue!" Eunbin mengejar Heejin hingga gadis itu berjalan berdampingan dengan Heejin.
"Jin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Enemy | Jaemin Heejin ✔
FanfictionTakdir sepertinya sedang melucu karena membiarkan Heejin bertemu kembali dengan laki-laki yang selalu ingin ia bejek-bejek; Jaemin. ♥︎ From Cha!