'Penolakan dan nyaman°

551 138 252
                                    

Sudah beberapa minggu berlalu dan Somi masih saja mengenalkan para teman laki-laki sintingnya.

Mulai dari bad boy yang nangis karena kecoa hingga anak alim yang bilang "Gak boleh pacaran sama mama."

Hadeh.

Heejin cape sendiri jadinya.

Bukan cuma permasalahan itu saja yang membuat gadis itu resah karena nyatanya ada masalah lain yang membuatnya tambah pusing.

Akhir-akhir ini Jeno lebih mendekatinya!

Jeno seperti benar-benar menunjukkan rasa sukanya pada Heejin, seperti;

"Heejin, mau pulang bareng?"

"Heejin, lo udah sarapan?"

"Heejin, mau gue bantuin?"

Dan sejenisnya.

Intinya, Jeno benar-benar semakin berusaha mengambil hari Heejin dan tentunya itu membuat Jaemin resah.

Sejujurnya, Heejin mulai merasa terbiasa dengan kakak kelasnya yang dulu amat ia benci itu.

Beberapa minggu ini hubungan mereka menjadi lebih baik.

Sepertinya Heejin mulai menyukai Jaemin?

Ah! Atau cuma rasa nyaman?

"Heejin, gimana cowo ke-9 yang gue kenalin?" Tanya Somi yang tengah merapihkan alat tulisnya karena jam pelajaran telah usai.

Heejin memutar kedua bola matanya malas, "Dia kesurupan depan gue anjing! Terus teriak-teriak minta opor ayam!"

Temen-temennya Somi ini emang terlalu emejing sekali buat Heejin, tingkat ketidakwarasan mereka amat tinggi.

"Hah? Serius? Dia waktu kesurupan minta opor ayam?"

"Iya! Mana abis itu dia minta minum coca cola panas lagi!" Curhat Heejin menceritakan pengalamannya dengan laki-laki ke-9 yang Somi kenalkan.

Heejin beranjak dari duduknya kemudian berjalan bersama Somi ke luar kelas untuk pulang.

"Heejin."

Heejin menoleh, mendapati laki-laki yang tengah bersandar di tembok depan kelasnya.

"Pulang sama gue."

Dari nada bicaranya bukankah sudah pasti bukan Jaemin?

Ya, laki-laki itu Jeno.

"H-hah? Oh aku pulang sama Somi kayaknya, Kak." Balas Heejin berusaha mencari alasan agar ia tak pulang bersama Jeno.

Somi memasuki percakapan, "Gapapa, gue bisa pulang sendiri kok hehe. Kalian duluan aja!"

Heejin menatap Somi dengan sinis.

Dasar teman gak peka!

"Jadi gimana?" Tanya Jeno menyugar rambutnya ke belakang.

Dengan ragu Heejin mengangguk kemudian berjalan bersama Jeno meninggalkan koridor kelas yang masih ramai itu.

"Somi, Heejin mana?"

Sayang sekali.

Jaemin telat beberapa menit untuk mengajak Heejin pulang karena Jeno datang terlebih dahulu.

"Udah pulang barusan." Balas Somi yang membuat Jaemin berdecak kesal.

"Pulang sama Jeno ya?" Somi mengangguk mengiyakan pertanyaan Jaemin.

Jaemin langsung cemberut ketika mendapati jawaban yang tidak ia inginkan dari Somi.

"Harusnya lo larang tadi." Kata Jaemin kepada Somi yang masih setia berdiri di koridor kelas.

To My Enemy | Jaemin Heejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang