'Akrab°

773 179 132
                                    

Sudah seminggu lebih setelah masa orientasi dan malam ini Heejin sedang berkutik dengan tugas-tugasnya.

"Ah, selesai juga akhirnya!"

Heejin merenggangkan badannya kemudian berjalan ke arah ranjangnya guna mengambil ponselnya yang ia taruh di sana.

Drrtt...

Pas sekali!

Tertera nama 'mama' di ponsel Heejin yang membuat ia langsung mengangkatnya dengan senyum yang mengembang.

"Selamat malam Mama!"

"Selamat malam, cantiknya mama!"

"Ada papa di sana ya?"

"Halo putri cantik papa!"

Malam itu Heejin bertelfonan dengan kedua orang tuanya--saling membicarakan kabar atau sekedar bercanda tawa.

"Apa? Mama sama papa gak jadi pulang minggu ini?"

"Maaf ya, Cantik. Ternyata kami masih harus di sini beberapa minggu lagi."

"Yah, padahal Heejin kangen."

"Maaf ya. Papa juga kangen sama Heejin."

Dan setelah panggilan itu berakhir Heejin langsung merebahkan dirinya di ranjang--menatap langit-langit kamarnya dengan kecewa.

Kantuk mulai menyerang Heejin yang membuat gadis itu akhirnya memasuki alam mimpinya.

Kriiing!

"ANJING! JAM BERAPA INI?"

Heejin bangkit dari posisi tidurnya dan melihat jam dindingnya. "Gue telat lagi?!" Pekik gadis itu mengacak-acak rambutnya.

Heejin menatap alarmnya penuh dendam, "Gara-gara lo nih alarm setan!" Makinya seraya berlari ke arah kamar mandi.

Di sisi lain,

Jaemin dan teman-temannya sedang berada di kantin--menikmati cilok yang mereka maling pagi ini.

Definisi kaya tapi miskin.

"Jaemin!" Panggil seorang perempuan yang membuat Jaemin berhenti memakan ciloknya.

"Yaelah ada si nyai lagi." Bisik Haechan memandang Karina tak suka.

Bukan tak suka Karina hanya saja bagi Haechan, Karina seperti ibunya yang mengomel karena botol minumnya hilang saat SD.

"Apa lo, Chan! Bisik-bisik segala!" Semprot Karina yang membuat Haechan langsung mengalihkan pandangannya.

"Eh, Jaemin! Hari ini lo yang jaga gerbang!" Kata Karina menatap tajam Jaemin.

Jaemin mengangguk malas sembari berjalan keluar kantin. "Lo juga jaga gerbang?" Tanya Jaemin kepada Sanha yang berdiri di depan gerbang layaknya satpam.

"Yaiyalah! Masa iya gue jaga rumah kepala sekolah, emang gue satpam pribadi?!"

Jaemin langsung kicep gitu aja. Mungkin Sanha lagi sakit gigi makanya ngomel mulu.

"Sanha, lo jaga bentar ya gue mau ke gudang belakang dulu." Ucap Jaemin memberi kode pada laki-laki itu.

Sanha yang mengerti langsung mengangguk asal dan kembali fokus pada yang sedang dia kerjakan.

Apa yang sedang dia kerjakan?

Ya! Melongo di depan gerbang!

Jaemin memasuki area gudang belakang, ia mengeluarkan sekotak rokok dari sakunya dan mulai menyalakannya.

To My Enemy | Jaemin Heejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang