'Paper bag°

506 127 225
                                    

"Bilangin ke papa kamu, jangan nonton drakor mulu! Dia bukan remaja lagi, udah tua!" Kata sang mama kepada Heejin yang berada di tengah-tengah ia dan suaminya.

Heejin menoleh ke papanya, "Pa, kata mama jangan nonton drakor terus. Papa udah tua."

Papa Heejin mendelik, "Heejin, bilangin ke mama kamu itu, jangan marah-marah terus nanti cepet keriput!"

Heejin menghela napasnya kemudian menghadap ke arah mamanya. "Ma, kata papa jangan marah-marah terus nanti cepet keriput."

"Bilangin ke dia, kerja yang bener! Uang gak dipetik dari air mata pas nonton drakor!" Kata mamanya yang membuat Heejin kembali menghadap papanya.

"Pa, kata mama suruh kerja yang bener. Uang gak didapet dari air mata pas nonton drakor." Heejin menyampaikan perkataan mamanya itu kepada sang papa.

Ada yang tau kenapa?

Baiklah, jadi begini---

Sepulangnya dari sekolah, Heejin dan papanya membeli pizza untuk dimakan bersama sambil menonton drama kemarin yang belum mereka tamatkan.

Sesampainya di rumah, sang baginda ratu alias Mama Heejin marah-marah karena papanya meninggalkan kantor sebelum waktunya.

Jadilah, Heejin menjadi perantara kedua orang tuanya yang tengah berdebat.

"Heejin! Bilangin ke mama kamu itu! Papa kemusuhan sama mama!"

Heejin lagi-lagi menoleh ke arah mamanya, "Udah denger kan, Ma? Kata papa, papa kemusuhan sama mama."

Heerin menatap sinis suaminya itu, "Yaudah! Bilangin, malem ini tidur di luar sama kucing!"

"Eh enak aja! Mama nih hobinya ngancem sama marah-marah!" Ucap papanya merengut.

Heejin yang sudah lelah dengan perdebatan itu memilih keluar untuk bermain dengan Somi.

Tok tok tok...

Heejin mengetuk pintu rumah Somi beberapa kali, menunggu temannya itu keluar.

"Eh Heejin? Nyari Somi ya?" Tanya Mama Somi yang membukakan pintu.

Heejin mengangguk, "Iya, Tante. Somi nya ada?"

Mama Somi menggeleng, "Engga, dia lagi main sama temennya tadi. Mau masuk dulu?"

"Gausah deh, Tante. Makasih ya."

"Iya."

Heejin jadi cemberut ketika mengetahui Somi sedang bermain dengan temannya.

Berbeda dengan Heejin yang dari bayi temenan sama Somi dan Daehwi, lingkaran pertemanan Somi luas jadi ia lebih memiliki banyak teman.

"Dahlah, ngegembel aja gue di jalanan." Kata Heejin berjalan keluar dari kompleknya.

Gadis itu tak mau tetap di rumah dan menjadi perantara bertengkar mama dan papanya.

Daehwii 😡🤸🏻‍♀️

Daehwiii|
Ayo, main!|

|Bukanya lo mau main sama bapak lo?

Papa lagi gelud sama mama|
Ayo main|

|Somay mana somay?

Pergi sama temennya|

|Yah
|Gue juga ga bisa main
|Mau bantuin mami bikin kue
|Bye

Anak mami lo!|

Heejin kembali merengut. Bukan cuma Somi yang tak bisa bermain dengannya tapi Daehwi juga.

To My Enemy | Jaemin Heejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang