'Pulang bareng lagi°

653 146 128
                                    

"Bundaaa!" Jaemin memeluk bundanya yang tengah memasak dari belakang.

Yoona--Bunda Jaemin tersenyum tipis. "Jaem, malu tuh dilihat Jihan masa udah gede masih suka peluk." Tutur Yoona seraya mengelus rambut Jaemin pelan.

Jaemin menghampiri adiknya yang berada di bangku SMP itu, tangan laki-laki itu merusak rambut Jihan yang sudah ia tata sejak pagi.

"Jihan!" Sapa Jaemin memeluk adiknya yang tengah memakan telor gorengnya.

"Apasih abang! Jangan meluk-meluk deh!" Protes Jihan berusaha menjauhkan Jaemin yang sedang memeluknya.

Jaemin terkekeh kemudian mencubit pelan pipi Jihan, "Aaaa! Adek abang lucu banget sih!"

"Bunda! Abang nyebelin nih! Lepas gak?! Nanti Jihan gigit nih!"

Yoona membawakan sepiring nasi beserta lauknya kepada Jaemin, "Jangan jailin Jihan! Yuk, makan sekarang!" Ucap Yoona memulai acara sarapan mereka.

"Bunda, Jihan berangkat ya!" Pamit Jihan berjalan keluar rumah.

"Gak mau abang anterin, Han?" Tanya Jaemin yang masih asik nonton Spongebob di TV.

"Gak!"

Jaemin terkekeh sejenak, Jihan sedikit mirip Heejin jika sedang galak begini.

"Jaem?" Panggil Yoona yang membuat anak sulungnya itu menoleh. "Kenapa, Bun?"

"Kamu masih ngerokok?" Pertanyaan tiba-tiba itu membuat Jaemin dengan susah payah meneguk ludahnya.

"H-hah? Enggak lah! Udah berhenti dari lama!" Elak Jaemin memasang wajah percaya diri agar bundanya itu percaya.

Bagi Jaemin, ada 2 syarat jika ingin berbohong yang baik dan benar tanpa ketahuan yaitu;

1. Tidak tahu malu
2. Jangan mengaku!

Jangan segan untuk mengarang bebas saat berbohong! Dan jangan mengaku sekalipun atap rumah kalian jebol kanan kiri!

Maka, rahasia kalian aman kecuali jika teman kalian mulutnya ember.

Sekian.

Yoona menatap putranya curiga namun mengangguk kemudian.

"Jaem, apa bunda yang ngerasa atau emang Jihan sekarang agak dingin ya?"

Jaemin terdiam, memang bukan Yoona saja yang merasa Jihan sekarang lebih diam dan condong galak atau dingin tak seperti dulu yang sangat manja.

"Ah masa sih? Engga ah biasa aja!" Sergah Jaemin seraya melemparkan senyum manisnya pada sang bunda.

"Kamu gak berangkat?"

"Oh iya! Ini mau berangkat! Jaemin berangkat ya, Bun!" Pamit Jaemin berlari keluar rumah.

Yoona menggeleng-geleng dan mematikan TV yang masih menampilkan kartun spons berwarna kuning itu.

"Udah gede masih nonton ginian kalah sama Jihan yang nontonnya drakor." Gumam Yoona sebelum akhirnya kembali ke dapur.

Jaemin menatap mobil familiar yang memasuki halaman rumahnya tepat saat ia baru keluar rumah.

"Kamu mau sekolah?" Tanya pria paruh baya yang baru turun dari mobilnya.

Udah rapih, pake seragam masa iya pergi menjambret.

"Ya. Ayah langsung mandi ya waktu masuk rumah."

"Hah?"

Jaemin menatap sinis papanya dan langsung berjalan menjauh namun sebelum itu ia membisikan sesuatu.

To My Enemy | Jaemin Heejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang