'Kecoa°

512 140 263
                                    

Seminggu lebih telah berlalu, Hubungan Heejin dan Jaemin kembali seperti awal.

Heejin kembali membenci Jaemin.

Jika biasanya Jaemin akan mendatangi Heejin untuk sekedar menyapa atau menganggu gadis itu, kini Jaemin tak lagi mendatanginya.

Ah, jadi ini rasanya ditinggal sebelum punya hubungan?

Bukan cuma Heejin yang sedang galau sebenarnya, karena Somi juga lagi galau.

Iya, gadis blasteran itu menjauhi Haechan sekarang.

Kata Jeno, awal mula taruhan itu dibuat karena usul dari Haechan.

Akhir-akhir ini setiap malam Heejin menyetel lagu Gone-Rose. Rasanya lirik lagu itu seperti situasi yang pas untuk dirinya sekarang.

Apalagi part yang ini;

You broke my heart just for fun
Took my love and just left me numb

Beuh! Nancep pas di hati Heejin!

Dan seperti malam-malam sebelumnya, kini Heejin tengah menyetel lagu itu seraya menatap langit-langit kamarnya.

Ia tengah berpikir.

Betapa bodohnya dirinya yang mengira Jaemin tulus padanya.

Pfft, benar juga. Untuk apa Jaemin mendekati Heejin yang notabennya musuhnya sendiri?

Ah! Pokoknya Heejin lagi patah hati lah!

Brak!

Pintu terbuka, menampilkan seorang pria paruh baya yang berjalan ke arah Heejin sambil menyeret gulingnya.

"Halo, cantiknya papa! Nonton Tayo yuk!" Ajak Papa Heejin duduk di sebelah putrinya itu.

Heejin menatap papanya sekilas, "Pa, putrimu ini lagi galau."

Papa Heejin menyamakan posisinya dengan Heejin---membaringkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamar.

"Sama, papa juga galau."

Ayah dan putrinya itu sama-sama menghela napas.

"Kamu kenapa galau?" Tanya Papa Heejin berbicara tanpa menatap Heejin---masih menatap lamgit-langit kamar putrinya itu.

"Aku dimainin."

"Sama yang ketos itu ya?" Heejin mengangguk.

"Papa gak heran sih. Soalnya dia ganteng banget. Orang yang ganteng banget kan banyak dosanya. Untung papa gantengnya secukupnya."

Hening.

"Kalau papa galaunya kenapa? Di selepet mama ya?" Tanya Heejin kepada papanya itu.

Papa Heejin memegang dadanya dramatis kemudian menatap putrinya dengan sendu, "Dramanya Jaehyun gak tayang-tayang, bikin papa galau."

Hening lagi.

"Heejin." Panggil Papa Heejin yang membuat Heejin menoleh.

"Nonton tayo yuk."

"Ga."

"Oh oke."

Hening lagi.

Iya, segabut ini ayah dan putrinya ini.

"Heejin, beli ayam yuk!" Ajak Papa Heejin bangkit dari posisi tidurnya.

Heejin ikut bangkit, gadis itu mengangguk antusias. "Ayo! Heejin laper nih!"

"Tapi kamu yang bayar ya!"

Hah? Gimana-gimana?

Gak salah nih bapaknya minta anaknya bayar?

To My Enemy | Jaemin Heejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang