'Jihan?°

631 145 227
                                    

Kini, Heejin dan Somi sedang berjalan beriringan ke kantin, keduanya tampak sangat kelelahan karena baru menyelesaikan ulangan harian.

"Som, si Daehwi mana? Numben gak ngekor." Kata Heejin memecah keheningan yang sempat terjadi di antara mereka.

Somi yang sedari tadi berjalan layaknya zombie menoleh, "Kata gue dia lagi naksir sama anak kelas sebelah sih soalnya akhir-akhir ini dia suka salto-salto sendiri kayak kesirupan."

"Kesurupan, Som."

"Iyas, itu maksud gue."

Keduanya telah sampai di kantin, mata mereka langsung tertuju kepada sang pusat perhatian di kantin; Jaemin.

Ya, ketua osis yang tidak pernah becus bagi Heejin itu sedang dikelilingi para gadis-gadis populer.

"Kak Jaemin populer kan, Jin?" Tanya Somi dengan arah masih tatapan tertuju kepada kakak kelasnya yang menjabat sebagai ketua osis itu.

"Biasa aja, dia mah menang gan--"

"TUH KAN! LO NGAKUIN KALAU DIA GAN--"

Heejin langsung mencubit lengan Somi, "Ih si goblok! Gue salah ngomong tadi jir!" Sergah Heejin yang panik karena beberapa orang menatap mereka penasaran.

Keduanya kini mengambil duduk di salah satu bangku kosong di kantin.

"Si Daehwi beneran gak ikut makan?" Tanya Heejin lagi sembari mencari keberadaan salah satu sahabatnya itu.

"Dibilang dia lagi jatuh cinta, biarin aja napa sih."

Heejin mengangguk acuh kemudian berjalan menuju ke salah satu penjual makanan di kantin mereka.

"Ejin! Nitip!" Seru Somi yang mendapat anggukan malas dari Heejin.

"Gila! Mie ayam di sini enak banget jir! Gak salah milih sekolah!" Cetus Somi, memuji mie ayam di depannya itu.

"Lo masuk sekolah ini karena mie ayam?"

Somi menyengir, "Engga sih tapi dulu kata kakel yang sekolah di sini mie ayamnya enak hehe."

Heejin memutar bola matanya malas.

"Eh, tapi Kak Jaemin emang sesempurna itu ga sih? Andai ada lowongan pacar buat dia pasti gue udah ngedaftar tuh!" Kata Somi di sela-sela kegiatan makannya.

Heejin tertawa sinis, "Apa lowongan lo bilang? Jangan buang-buang waktu buat hal-hal kayak gitu deh! Dia tuh nyebelin parah tau!"

Tanpa keduanya sadari, sepasang mata menatap mereka dari ujung sana.

Jaemin?

Bukan! Itu Jeno!

Somi meneruskan percakapan, "Gila beruntung banget gak sih yang nanti nikah sama Kak Jaemin! Udah kaya, ganteng, baik lagi!"

"Heh? Mata lo buta ya? Siluman ayam moana gitu lo bilang cakep? Ew!" Ucap Heejin melirik Jaemin sekilas.

"Lo yang buta! Lagian ya Kak Jaemin tuh anak tunggal jadi pasti dia tu--"

"Kak Jaemin anak tunggal?"

Somi mengangguk sebagai jawaban.

Heejin mengernyit namun kemudian kembali fokus dengan makanan di depannya.

Ah, ia pikir Jaemin memiliki adik perempuan karena gantungan kunci yang pernah Heejin lihat di dalam tasnya dulu.

Mungkin itu hanya pemikirannya saja?

Somi menepuk tangan Heejin beberapa kali, "Jin! Kok Kak Jeno dari tadi ngeliatin ke lo mulu sih?"

Sontak saja Heejin yang tengah makan langsung tersedak dengan arah pandang yang masih ke arah Jeno.

To My Enemy | Jaemin Heejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang