"Bang Jeno, Bang jeno! Dia abang yang pelit~" Somi memasuki kamar Jeno sambil bernyanyi lagu Tayo yang sudah diubah oleh gadis itu.
"Bang! Bagi duit dong! Kata tante, sebagai saudara kita harus saling berba---Ih! Si sinting ini kenapa di sini?!" Somi menatap Jaemin dan Haechan dengan tatapan tak bersahabat.
Jaemin melambaikan tangannya, "Hai, Somi! Masih pagi udah malak aja."
Somi melewati Jaemin kemudian duduk di samping Jeno.
"Bang, bagi duit dong!" Pintanya lagi kepada Jeno.
"Heh, lo tiap hari minta duit mulu!" Kesal Jeno, mengingat Somi yang kerjaannya minta duit terus.
"Masih untung gue minta duit doang, Bang. Coba kalo gue minta warisan keluarga lo!"
Jaemin tertawa sedangkan Jeno mendengus.
Berbeda dengan Haechan dan Renjun yang saling tatap.
"Somi siapa lo, Jen? Adek lo? Kok gue gak pernah tau?" Tanya Renjun mewakili rasa penasaran Haechan.
Haechan mau nanya takut dicuekin sama Somi.
"Gue? Kenalin gue atasannya Jeno." Kata Somi menjawab pertanyaan Renjun dengan wajah songongnya.
Jeno menatap datar sepupunya itu, "Som, pulang sana! Gue bilangin bapak lo ya anak gadisnya tiap hari keluyuran minta duit terus."
"Ih gapapa dari pada ngelon--upss."
Jeno mengambil dompetnya kemudian bertanya pada Somi, "Uang yang gue kasih waktu itu perginya ke mana?"
"Ke perut sama ke muka." Jawab Somi.
Iya, uangnya buat beli skincare sama seneng-seneng.
"Males ah, gue ngasih lo kalo dibuat jalan terus."
"Ih! Lo gak tau gue abis dirampok?!"
Ketiga laki-laki itu menatap Somi khawatir kecuali Jeno tentunya.
Apa?!
Somi dirampok?!
Yang ada dia yang merampok.
Liat aja tingkahnya udah 11 12 sama perampok pasar.
"Tapi lo gapapa kan, Som? Gak ada yang luka kan?" Tanya Haechan yang tentu saja diabaikan Somi.
"Dirampok di mana lo, sinting?" Tanya Jeno menyenderkan tubuhnya di tembok.
"Di mall! Jadi ada mba-mba ngehampirin gue! Terus gue kayak kehipnotis gitu jadi gue ngikutin dia masuk ke suatu tempat terus keluar-keluar duit gue abis."
"Tapi keluar dari tempat itu lo bawa make up kan?"
"Engga! Tapi gue bawa tas yang lagi hits."
Tau ah!
Terserah Somi aja.
Ddrrrt...
Ponsel Jaemin bergetar---membuat pemiliknya langsung mengambil ponselnya itu.
Jaemin berdecak malas kemudian kembali mematikan ponselnya.
"Dari siapa, Jaem?" Tanya Renjun melirik ponsel Jaemin sekilas. Jaemin menunjukkan nama yang tertera di ponselnya.
'Ayah'
"Males gue ngangkatnya." Kata Jaemin mematikan ponselnya dan melemparnya ke sofa di kamar Jeno.
Somi menggelengkan kepalanya, "Ck ck, udah brengsek, durhaka lagi." Sinisnya sebelum akhirnya keluar dari kamar Jeno dan memutuskan untuk jalan---setelah menerima uang dari Jeno tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Enemy | Jaemin Heejin ✔
FanfictionTakdir sepertinya sedang melucu karena membiarkan Heejin bertemu kembali dengan laki-laki yang selalu ingin ia bejek-bejek; Jaemin. ♥︎ From Cha!