"Hayo! Telat ya?"
"ANJING! KAGET!"
Iya, hari ini seperti biasa Heejin telat dan seperti biasa juga dimana ada Heejin di situ ada?
Jaemin.
"Lo telat mulu, gue bilangin Hwall nih." Ancam Jaemin yang membuat Heejin menatap sinis kakak kelasnya itu.
"Lo ngaduan ya kayak bocil yang palanya kepentok tiang listrik! Lo pasti abis ini bakalan nyatet nama gue teru---"
"Santai, gak bakal gue catet."
"Hah? Kenapa?"
Jaemin terkekeh kemudian mengacak-acak rambut Heejin gemas, "Soalnya gue juga telat hehe."
"Gue bilangin Kak Hwall lho kalau lo telat." Ancam Heejin yang kembali mendapat kekehan ringan dari Jaemin.
"Ngaca ya, Cantik. Lo juga telat."
Sesama manusia ngaret harus akrab.
Heejin mendengus kemudian berjalan lebih dulu menuju pagar belakang sekolah--tempat paling aman untuk masuk bagi murid yang telat.
Belum sampai 10 detik, Heejin kembali ke Jaemin.
"Heh, tangganya kemana yang di situ?" Tanya Heejin menunjuk tangga yang biasa ia gunakan untuk loncat ke dalam sekolah.
Jaemin mengernyit, buat apa Heejin nyari tangga?
"Lo gak bisa manjatnya?"
Heejin mengangguk, "Iya gak bisa, ketinggian soalnya." Balas Heejin.
"Oh gitu, kasian deh. Gue duluan ya, Cantik. Selamat dihukum!" Jaemin berlari ke arah pagar namun kemudian kembali menghampiri Heejin.
"Cuma mau ngasih tau kalau yang jaga hari ini Hwall hehe. Bye!" Lanjutnya sebelum benar-benar meninggalkan Heejin.
Heejin langsung berlari ke arah Jaemin yang bersiap memanjat pagar.
"Aaaa! Tungguin gue anjing!" Kesal Heejin ketika melihat Jaemin mulai memanjat pagar belakang sekolah.
Sontak Heejin langsung memegang salah satu kaki Jaemin karena tak mau dihukum sendirian.
"Heejin! Nanti gue jatoh!"
"Bodo amat! Lagian lo jahat!"
Beberapa kali Heejin menarik kaki Jaemin sehingga Jaemin hampir kehilangan keseimbangan.
"Nanti gue jatoh, Cantik!" Kata Jaemin berusaha melepaskan tangan Heejin dari dirinya.
Dan sekali tarikan Jaemin jatuh ke tanah, "Kasian! Jatuh ya? Sakit ya? Ututu." Ledek Heejin sembari menjulurkan lidahnya.
"Heejin gue buru-buru!"
"Gue juga! Makanya bantuin gue!"
Jaemin menghela napas, menyugar rambutnya kebelakang kemudian mengeluarkan senyum miringnya.
"Aegyo dong!" Kata Jaemin yang mendapat tatapan datar dari Heejin.
"Suruh aja bapak lo aegyo sana!"
Bapaknya Jaemin be like: "Gue gak muncul aja dibawa-bawa jir!"
"Lo lucu kalau aegyo, kalau bapak gue malah horror!"
"Tetep gak mau anjing!" Tolak Heejin menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Yaudah, gue juga gak mau bantuin lo. Bye!" Jaemin kembali memanjat pagar itu mengingat ia harus segera masuk kelas.
Heejin kembali menarik kaki Jaemin, "Yang lain dong! Kalau jahat matinya gelundung lho!"
Jaemin turun lagi dari pagar tersebut, "Turutin satu permintaan gue besok, gimana hm?" Tanya Jaemin menaik turunkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Enemy | Jaemin Heejin ✔
FanfictionTakdir sepertinya sedang melucu karena membiarkan Heejin bertemu kembali dengan laki-laki yang selalu ingin ia bejek-bejek; Jaemin. ♥︎ From Cha!