'Tentang Keluarga°

511 134 212
                                    

Ingat tentang Jaemin yang baru pulang dari sekolah dan mendapati Yoona bersama Jihan menangis?

Jadi, kejadiannya begini---

"Bunda! Jihan! Jaemin pulang!" Teriak Jaemin ketika memasuki rumah.

Perasaan bahagia Jaemin langsung luntur begitu saja ketika melihat Jihan dan bundanya yang sama-sama menangis.

Jihan menghampiri Jaemin, "Abang!"

Jaemin mengelus kepala Jihan pelan, "Kenapa nih? Rumah kita kemasukan swiper?" Tanya Jaemin menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Abang!" Panggil Jihan lagi yang membuat Jaemin mulai menanggapi adiknya itu dengan lebih serius.

"Iya? Kenapa, hm?"

"Aku bukan anak ayah."

Senyum Jaemin kini sepenuhnya luntur, laki-laki itu menoleh ke bundanya yang tengah memijat kepalanya yang pening.

"Maksudnya?" Tanya Jaemin menatap Jihan dengan serius.

"Kata ayah aku bukan anak ayah hiks."

"Ngaco ah ayah mah! Bunda, bikin makanan gak? Laper nih!" Jaemin mengalihkan pembicaraan, dirinya memilih berjalan ke meja makan untuk mencari makanan.

"Abang!" Panggil Jihan lagi, kali ini dengan nada yang lebih tinggi.

Jaemin menoleh, menatap Jihan dengan tatapan yang belum pernah Jihan lihat sebelumnya.

Dingin.

"Jihan, abang cape. Kita bicarain ini lain kali ya."

Jihan menghadang Jaemin yang ingin ke kamar, "Susah banget ya bilang iya atau enggak?! Jihan cuma nanya, Jihan anak ayah bukan?!"

"Iya, kamu anak ayah. Udah kan?" Jawab Jaemin menaiki tangga namun ia berhenti tepat di anak tangga kedua.

"Kalau gitu, Jihan bukan anak bunda?"

"Jihan, berhenti bicarain hal ini. Abang cape, oke?"

Mata Jihan berkaca-kaca. Gadis itu hanya ingin tau.

"Abang! Tinggal jawab kenapa susah banget sih?" Lirih Jihan masih memaksa.

"Ini gak penting Jihan! Mau kamu lahir atau anak siapa juga abang tetep sayang sama kamu."

Tidak!

Bagi Jihan ini penting. Sangat penting.

Bagaimana rasanya jika kamu tak pernah boleh hadir di pertemuan keluarga?

Bagaimana rasanya jika semua orang di keluargamu membenci dirimu?

Jihan tak pernah dianggap oleh semua keluarga besarnya.

Meski Jaemin dan Yoona selalu bilang bahwa semuanya baik-baik saja namun bagi Jihan tak pernah ada yang baik-baik saja.

Hanya Jaemin yang diakui, dirinya tidak.

Kenapa? Kenapa hanya Jaemin yang diakui? Jihan kan juga anak ayahnya.

"Abang, sebenernya benci Jihan kan?! Abang sebenernya gak mau Jihan lahir kan?!" Pekik Jihan.

Jaemin terdiam.

Apa iya?

Apa benar dirinya tak pernah menginginkan kehadiran Jihan?

"Kamu ngomongin apa sih?"

"Jihan anak haramkan?! Abang benci Jihan sebenernya karena mama asli Jihan pelacur kan?! Kata ayah, aban---"

To My Enemy | Jaemin Heejin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang