12. Scene Bully Bikin Baper

15.7K 2.5K 166
                                    

"Jadi lo lebih suka alvano?" tanya gue

"Yup bukannya dia sempurna pinter, keren, ganteng, baik uuhhh idaman banget" balas chaca

Ya emang gue akuin sih Alvano itu ganteng secara dia kembaran sama pemeran utama alias Alvaro, mereka bedanya hanya dia gaya rambut sih kalo Alvaro itu Rambutnya sedikit panjang alias gondrong kalau alvano lebih rapi.

"Abang lo masih marahan sama alvaro la?" tanya nara

"Sepertinya iya" jawab gue

Ngomong-ngomong sekarang kita lagi jalan dikoridor setelah jajan dikantin tujuan kita sih ketaman belakang sekolah yang ada danau kecilnya.

Setelah kita sampai di belakang kita langsung duduk dipohon besar yang sudah dijadikan markas kita sambil bawa tentengan plastik berisi jajan.

"Eh lihat tuh si murid baru" tunjuk chaca ke arah bangku taman yang ada lily sedang membaca buku.

Oh gue inget scene ini saat lily baca buku Chaca dateng terus bully dia bareng gue sama nara ya dulunya kita trio antagonis.

Setelah membully lily dengan menginjak buku nya dan menyiram lily menggunakan minuman manis yang sangat lengket datanglah Alvaro yang memberikan jaket kepada lily.

Nah dari sanalah kisah cinta mereka dimulai.

Tapi gue bingung, kalau kita disini tanpa bully lily siapa dong yang bul-

Plak

ly lily.

"Dasar jalang kegatelan lo!!!!"

"S-salahku apa?" tanya lily kemeteran

"SALAH LO APA? LO TANYA SALAH LO APA? LO UDAH GODA PACAR GUE SAMPAI KITA PUTUS TAU GAK" teriak Naura. Cewek hits di putra bangsa dia selebgram dia juga cantik tinggi ramping.

Tadinya yang taman belakang sepi sekarang ramai siswa putra bangsa ada yang senyum meremehkan, kesal, kasihan, dan ada yang memvideokan kejadian itu

"Aku hiks nggak tau hiks apa-apa" jawab lily

"Njingan cengeng banget digituan nangis cih" ucap chaca

"Cocok banget lo jadi antagonis" jawab nara

Gue diem aja karna scene sekarang sama kaya apa yang didalam novel walaupun dalam hal yang berbeda dan orang yang berbeda.

"Nggak usah sok polos deh lo najis!" ucap naura.

"NAURA" panggil chaca

Ngapa di panggil sih cha lo mau gantiin dia jadi pembully?

"Kenapa?" tanya naura

"Emang pacar lo kenapa?" tanya chaca. Membuat semua orang mandang serius ke Naura karena mereka juga penasaran termasuk gue

"Pacar gue sekolah disekolah lama dia terus waktu itu gue dimall lihat dia sama pacar gue jalan bareng. Gue marah dong mana pacar gue beliin barang mahal kedia lagi, lihat nih ini jam tangan yang beliin pacar gue mana mampu dia beli jam tangan rolex. Bitch" jelas naura sambil terus menunjuk lily

Dan gue lihat tangan lily mengepal disamping badannya.

'Ih masa sih?"

'Muka polos ternyata pho'

'Murahan'

'Eh apa tuh namanya kalau perempuan mata duitan'

'Bego namanya lotre"

'Lotre lo!!'

'Bego banget bukan temen gue sih'

Gue lihat sekeliling gue, dan hap mata gue bertatapan sama alvaro gue ngalihin pandangan gue buat lihat second male lead alias revan. Tapi yang gue lihat dia dengan santainya bersandar didinding sambil ngunyah permen karet.

Ihhh merinding, gimana gue nggak merinding gue lihat revan senyum miring kegue sambil kasih cium jauh. Iyuhhh menjijikan tapi baper anjir.

Puk

Gue lihat ke atas tepat ke orang yang nepuk kepala gue.

Gue naikin satu alis gue seakan bertanya ada apa? .

"Gue mau beli hadiah buat bunda, lo mau nemenin?" tanya selatan oknum penepukan kepala gue.

"Boleh deh gue juga mau beli hadiah buat bunda lo" jawab gue

"Oke sabtu besok jam 9 ya gue jemput" jawab selatan

"Okey" ucap gue sambil ngacungin jempol tangan gue. Dibalas tepukan lembut dikepala gue. Aduuhh baper banget jadiin gue pacar lo selataannnnn.

Tuk

"Anjir" ucap gue setelah merasa bahwa kepala gue kena timpukan batu.

"Lo nggak papa star?" tanya selatan

"Nggak papa kok udah sana pasti dicariin bang asa"

"Ok, gue ke kelas dulu" ucap selatan langsung jalan kebelokan menuju kelasnya. Setelah memastikan bahwa selatan udah pergi gue lihat sekitar buat lihat siapa yang ngelempar gue terus gue marahin.

Ekhem yang tadi gue buat jaga image depan selatan hehe.

Gue lihat kearah batu dilempar dan gue lihat revan lagi lihat mainin batu dan senyum meremehkan ke gue.

"MAKSUD LO APA BANGSAT NGELEMPAR GUE PAKE BATU" teriak gue setelah gue berdiri dari duduk gue.

Yang tadinya semua orang lihat kearah naura dan lily sekarang kegue yang lagi jalan ke arah revan.

"Sakit bangsat lo lempar pake batu" ucap gue

"Ini kerikil bukan batu"

"Sama aja"

"Beda"

"Sama!"

"Beda!"

"Bacot ya lo" ucap gue

"Hanya ke kamu sayang" jawab revan sambil senyum tengil

"Anjing"

"Jangan ngomong kasar sayang"

"Sayang sayang cih"

"Apa sih sayang"

"Bacot"

"Gue suka lo" ucap revan tiba-tiba buat gue langsung ngalihin perhatian gue kesamping dan sialnya gue malah ketemu sama matanya alvaro.

Sial sial Revan Brengsek. Dan sayangnya gue baper dongg















































Vote teman☺

FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang