5. Selatan

24.1K 3K 59
                                    

Seharian eh nggak seharian gue sekolah dan sekarang waktunya pulang. Senangnyaa

"Pulang sama siapa lo?" tanya gue ke nara

"Sendiri, gue kan bawa motor" jawab nara

"Oke deh, gue kira lo mau nebeng sapa tuh namanya emm jen jen, jen siapa sih anjir" tanya gue mencoba buat inget nama tetangga sekaligus musuh nara

"Junior pratama dipanggil juna" jawab nara

"Nah itu? Nggak bareng kan tetanggaan" ucap gue

"Ogah anjir, ngeselin orangnya kaya babi" julid nara

Kita keluar kelas bareng terus ngobrol nggk ada nyambungnya

"Lo tau orang gila depan warungnya pak mamat"

"Masalah hidup lo apasih"

"Gue pengin lihat bintang dilaut bareng pacar gue njir tapi gue nggak punya pacar"

"Gue laper pengin boba"

"Pan-"

"Starla"

Ucapan nyeleneh mereka terpotong karena panggilan dari skala.

"Apaan bang?"

"Gue ada latihan basket terus angkasa ada rapat osis lo tungguin ditribun lapangan basket ya" ucap skala

"Oghey"

"Yaudah gue duluan, duluan nara" ucap skala sebelum pergi dia nepuk kepala gue

"Eh anjir skala tambah ganteng aja, tapi skala kayaknya tambah sayang ya sama lo" ucap nara

"Ya gitu deh"

"Yaudah sana ketribun gue mau keparkiran bye"

"Bye, Hati-hati" ucap gue sambil melambaikan tangan kenara

Gue langsung jalan ketribun, dan ternyata dilapangan udah ada skala, varo, ryan, reno, dan selatan(?)

Eh anjir selatan gila ganteng banget, jadi suka, eh bukannya selatan teman kecil nya starla yang selalu ngelindungin starla.

Fiks dia target gue buat gue tempelin hehehe

"SELATAN" teriak gue, ngebuat selatan bukan hanya selatan tapi semua yang ada dilapangan juga.

Gue lari ngehampirin selatan, njir cape banget tubuh starla lemah banget

"Jangan lari-lari" ucap selatan

"Hehe kangen gue sama lo" ucap gue santai

"Cih" itu bukan selatan tapi abang gue tercinta gue bales natep sinis.

Gue duduk disebelah selatan karna latihan basket nya belum dimulai.

"Besok gue jemput" ucap selatan

"Enak aja lo, starla bareng gue sama asa" protes bang skala

"Mau?" bukannya ngejawab selatan malah tanya ke gue

"Hmmmmm" gue bingung njir

"Gimana bang?" gue malah tanya ke skala

"Bareng gue" jawab skala santai

"Gue pengin sama selatan sih" ucap gue, membuat skala melotot dan selatan tersenyum tipis

"Kalau gitu ngapain tanya skala njir" ucap reno tiba-tiba

"Lo siapa? Suka suka gue lah" jawab gue

"Fuck"

"Kasar" ucap ryan sambil pukul kepala belakang reno.

"Iya ih kasar nggak kaya ryan kalem kan makin suka gue" ucap gue, sekali lagi ucapan gue buat mereka kec ryan melotot sedangkan ryan di noleh kearah lain, ihhh lucu banget.

"Mending lo ke pinggir lapangan deh, kita mau main basket" loh ini alvaro kenapa datar banget, emmm bodo amat lah

"Oke, semangat selatan" ucap gue sambil ngedipin sebelah mata keselatan

"Udah sana njir" ucap bang skala

"Iyaaaa nggak sabaran banget" gerutu gue.

Gue duduk dikursi panjang yang emang ada dipinggir lapangan dibawah pohon entahlah pohon apa nggak tau. Gue duduk sambil baca buku yang gue bawa dari rumah. Ternyata selera starla sama kaya gue lebih suka novel horor.

"Starla" gue dongakin kepala gue buat tau siapa yang panggil gue. Dia vano Ketos Putra Bangsa sekaligus kembaran varo.

"Kenapa van?" tanya gue ke vano yang udah duduk di samping gue

"Nih, gue kemarin pinjem ke lo, tapi lo kecelakaan jadi belum sempet gue balikin" ucap vano sambil kasih buku novel dengan judul 'midnight with mr.brom'.

"Lo suka novel mistery?" tanya gue

"Iya, yaudah gue balik dulu mau rapat, bye" ucap vano terus jalan keruang osis

Wow!!! Alvano suka novel mistery bisa lah gue minta rekomendasi.

"STARLA AWAS" teriakkan skala ngebuat gue lihat keatas. Anjir ada bola melayang gue buru geser tempat eh...

Bruk

Nggak santuy guys gue nggak ketimpuk bola kaya yang di novel romance yang cewenya terus pingsan.

Tapi gue gesernya terlalu bersemangat jadinya gue jatuh dari kursi, astaghfirullah pantat gue tambah tepos.

"Lo gak papa?" tanya selatan

"Mana yang sakit? Mau pulang? Ayok gue gendong ke uks" ucap skala

"Sakit?" tanya ryan

"Pantat lo tambah tepos nggak?" pertanyaan akhlakless dari reno

"Sorry" oknum bola melayang. Alvaro brengsek Aditama

"Bohong kalau gue ngomong nggak sakit" ucap gue sambil berdiri megangin pantat gue, asli sakit banget.

"Pantat lo tambah tepos" celetuk reno

"RENO BABIIIII"
















































Vote

FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang