20. Who?

10.6K 1.4K 26
                                    

Seorang gadis sedang duduk dilantai dengan menggenggam foto keluarga, penampilannya sangat berantakan. Tak ada cahaya sama sekali dalam ruangan kecil itu hanya ada cahaya samar-samar yang mengintip di lubang atas jendela.

"Hiks hiks kenapa kalian ninggalin aku?"

"Uang? Kalian pergi karena mau cari uang kan? Hahaha ha ha ha hiks hiks aku rindu kalian" ucap gadis itu sambil memeluk foto yang ada ditangannya.

"Ini semua karna bokap lo, kalau aja bokap lo nggak sok kaya mau beli tanah, orang tua gue masih hidup bangsat"

"Lihat aja gue bakal buat bokap lo menderita kalau bisa sampai mati, tapii sayangnya bokap lo terlalu sulit buat dilukai gimana kalau lo aja yang gue buat menderita hmm?"

"Bener-bener lo kan anak kesayangan bokap lo, jadi gue bakal buat bokap lo menderita melalu lo"

"HAHAHAHA siap-siap aja awal semua penderitaan lo dimulai dari sekarang"

Raut wajah yang tadinya berseri-seri sekarang langsung berubah kesal. Entah kenapa perubahan mood nya cepat sekali.

"Ck gue udah coba buat lo kesakitan tapi teman bangsat lo selalu halangin gue"

Seketika wajah kesalnya berubah menjadi berbinar.

"Gimana kalau gue singkirin juga teman lo hmm? Sepertinya seru Hahahaha"

Tatapannya langsung melihat kearah foto yang sedari tadi dipeluknya.

"Tenang ya kalian disana anakmu ini bakal balas apa yang mereka lakukan termasuk badut menor yang buat gue menderita"

"Haha tunggu saja bibi, Selamat tidur"

******

Starla POV

Gila-gila apaan ini?!!! GUE TELAT HUAAAA. Mana sekarang hari senin lagi mampus dah.

Gue langsung turun dan keadaan rumah sudah sepi hanya ada para maid yang sedang membersihkan mansion.

"Mba Ara abang sama mamah papah kemana?" tanya gue kesalah satu maid.

"Oh tuan muda sudah berangkat kesekolah kalau tuan dan nyonya katanya ada urusan di kantor"

"Oke makasih mba Ra, Starla berangkat dulu Assalamulalaikum"

"Waalaikumsalam",

Gue langsung lari ke arah garasi dan langsung ambil motor matic yang baru dibeliin sama papah.

12 Menit sudah gue berkendara dan gue sekarang sudah sampai disekolah. Gue lihat jam tangan yang melingkar manis dipergelangan tangan gue.

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.18 WIB yang artinya gue telat 3 menit.

" Starla ngapain kamu diparkiran masuk, baris dibarisan murid telat" ucap bu Ratna, Guru bimbingan konseling.

"Siyapp ibu" ucap gue langsung lari setelah meletakkan tas gue dimeja yang sudah tersedia buat barang sidakan.

Panas? Tentu panas gimana enggak tempat buat murid pelanggaran itu di spot yang langsung terkena sinar matahari. Sudah panas silau lagi.

"Silahkan kalian kembali kekelas masing-masing dan untuk murid pelanggaran harap masih ditempat"

Sekarang gue udah ada didepan tiang bendera dan mendengarkan ceramah yang panjangnya bisa buat novel dengan inti yang sama 'disiplin'. Kalau begitu ngapain bicara panjang lebar Bapakkk supriii.

"Kalian paham?"

"PAHAM PAK"

"Oke sebagai hukuman yang laki-laki puterin lapangan 7 kali yang perempuan 5 kali, tanpa protes silahkan kerjakan hukuman kalian"

Gue langsung lari keliling lapangan, untungnya lapangan yang buat hukuman itu lapangan futsal jadi nggak terlalu lelah, coba kalau lari hukuman nya dilapangan utama Huuuhh satu kali putaran udah pingsan kali.

'Kak letta?'

'Kenapa? Tumben muncul tuh suaranya'

'Hehe, kak tolong jaga keluargaku ya"

'Ya kan emang itu misi gue sejak awal'

'Iya tapi kakak juga jaga diri kakak'

'Kalau itu sih utama'

'Ngapain sih lo ngomong kaya gitu?'

'Hehe gue kan bentar lagi bakal...'

Ucapan Starla terhenti

'Udah deh la gue pastiin lo bakal bahagia'

'Gue percaya kok kak'

'Harus itu'

'Hahaha kak kali ini gue serius jaga juga Nara sama Chaca ya'

'Pasti'

Akh. Kepala gue pusing banget.

Bruk

"STARLA"

Stara POV END

****

Nara POV

Setelah melakukan upacara gue langsung kekelas mau ambil minum buat starla.

Tapi sebelum gue pergi buat nyamperin Starla di meja Starla ada sticky note. Gue yang penasaran langsung baca sticky note itu.

Dan gue langsung terkejut lihat isi sticky note itu, sebelum yang lain baca gue langsung masukkan sticky note itu ke saku rok gue.

Sebenarnya orang iseng mana sih yang kurang kerjaan taruh sticky note itu dimeja Starla.

Oke Nara calm down. Tarik nafas hembuskan, gue bakal nemuin pelakunya.

Gue udah sampai dilapangan, sebelum gue panggik Starla, wajah Starla lagi nggak fokus kaya lagi mikirin sesuatu. Dan setelah itu badan Starla langsung ambruk.

"STARLA"

Nara POV END

Nara reflek teriak panggil Starla bahkan botolnya terlepas dari genggamannya.

"Star bangun, KALIAN BUTA YAA BANTUIN GUE BANGSAT hiks"

"Minggir mau gue bawa uks"

"Hiks buruan Van"

Setelah itu Revan langsung gendong Starla ala bridal style dan langsung lari kearah uks diikuti Nara.

Setelah diuks dokter yang menjaga uks langsung memeriksa Starla. Ekspresi yang semula tenang langsung berubah dalam sekejab.

"Gimana dok hiks?" tanya Nara

"Kita harus segera bawa Starla kerumah sakit"

Bruk

Suara pintu didobrak membuat dokter, Nara, dan Revan Mengalihkan pandangannya.

"APA?! RUMAH SAKIT"




















































Halo semuaaa

Apa kabar?

Nungguin ya?

Jujur aja aku belum terlalu bisa buat konflik jadi aku buat yang ringan aja ya

Ada pertanyaan?

Aku mau tanya enaknya mau dibuat Karakter (Cast) atau nggak usah? biar kalian aja yang bayangin Cast nya siapa.

Oke see next part

Bye

Eh lupa jangan lupa Vote :)

FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang