Sekarang gue terjebak disini didalam mobil Revan dan melihat perkelahian antara Revan entah dengan siapa.
Hoammm
Ngantuk banget asli ini kenapa mau kebutik ada aja halangannya.
Pertama perdebatan disekolah antara bang Skala dan Revan
Dua perdebatan diparkiran sekolah antara Chaca dan Revan
Tiga dijalan ada kucing oren sama kucing item lagi rebutan kucing betina di tengah jalan.
Dan sekarang ada acara action dihadapan gue. Gue buka kap mobil Revan mobilnya Revan mobil mahal kalau kalian mau tau.
Bugh
Bugh
Bugh
Uh suara yang sangat brisik, gue berdiri dan duduk di kap mobil yang terbuka dibagian belakang sambil makan kripik kentang dan susu kotak.
"Wah siapa tuh cewek lo, haha bisa lah buat gue" ucap lawan Revan, dih sorry aja selera gue tinggi nggak kaya muka lo buriq skip.
"Brengsek" umpat Revan sambil terus nonjok lawannya.
"VAN JADI NGGAK KEBUTIKNYA" teriak gue. Bosen banget asli ini kenapa Revan lama banget katanya hebat banget lawan 15 orang udah tepar 7 jadi Revan masih lawan 8 orang tapi nggak kelar-kelar.
Gue turun dari mobil setelah menghabiskan keripik kentang dan susu kotaknya.
Tak tak tak
Gue sengaja hentakin sepatu gue buat mengalihkan perhatian mereka.
"Balik Starla" ucap Revan dengan suara tajam. Berdamage anjir nggak kaya biasanya.
"Gue bantuin, gue udah ngantuk bamsat" ucap gue mulai numbangin lawan Revan. Ngomong-ngomong gue masih pake rok jadinya susah buat lawannya.
Bugh
Bugh
Bugh
"Mati lo" ucap gue
Setelah 10 menit akhirnya lawan tumbang yaa walaupun wajah gue ada tonjokan.
Gue langsung duduk di jalan, entah kenapa ini jalan sepi banget jarang ada kendaraan yang lewat.
Gue lihat Revan hampirin gue dilihat dari penampilannya nggak jauh beda dari gue versi parahnya aja dia.
Baju berantakan, rambut lepek, muka bonyok, jalan pinjang, celana kotor. Tapi wajahnya tetap ganteng.
Ck kesel anjir sekalipun wajahnya bengkak tokoh penting novel emang disetting untuk selalu sempurna.
"Lo nggak papa kan?" tanya Revan setelah duduk disamping gue sambil bersender ke mobil.
"Lihat kondisi lo, jangan khawatirin gue" balas gue dibalas kekehan olehnya.
Gue ngrasa ada yang dingin menyentuh sudut bibir gue tepatnya diarea wajah yang kena tonjokan.
"Pasti sakit, sorry harusnya gue nggak maksa lo ikut gue ke butik" ucap Revan dengan tangan yang masih megang sudut bibir gue.
"Gue nggak papa" balas gue. Gue hentikan tangan Revan yang lagi ngusap sudut bibir gue.
"Tunggu sini" ucap gue setelah itu gue kembali ke mobil dan bawa kotak P3K untung di mobil Revan ada.
"Sini gue obatin dulu" ucap gue. Dan gue mulai ngobatin luka diwajah Revan.
Terlalu fokus ngobatin sampai nggak sadar kalau gue deket banget sama wajahnya.
"Eh sorry" ucap gue setelah sadar sama posisi yang err membagongkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Gue Arletta Bintang Anggrainie hanya seorang pegawai sebuah agensi yang menjabat sebagai perancang busana. Saat asik Scroll ponsel tiba tiba Tuk Wushhh gue langsung ada ditubuh Starletta Alexandria Ryulea Veln seorang figura...