19. Aneh

10.2K 1.7K 104
                                    

Oke sekarang atmosfir disini sudah tidak baik, untungnya kita sekarang sedang ditaman belakang karna acara belum dimulai.

Dan sekarang yang gue bingungin kenapa ada lily disini dan dia berpakaian seperti seragam.

"Maaf?!! Emang kata maaf lo bisa buat tangan gue sembuh hah?!" bentak Chaca sambil menunjuk tangan nya yang gue kompres dengan air dingin.

"M-maaf Chaetlyn a-aku ng-ggak sengaja" jawab Lily sambil nunduk

"Gagap lo?! Kalau ngomong lihat gue dong, wajah gue bukan disepatu buluk lo" ketus Chaca

"Sabar Cha" ucap gue, sedangkan Nara dia diem aja bukannya gimana tapi Nara itu orangnya nggak pedulian dia peduli kalau misal gue sama Chaca buat kesalahan dan dia akan negur. Mungkin ini menurut Nara salah Lily.

"Gimana gue bisa sabar La semenjak dia ada didepan gue, pasti gue kena sial" kesal Chaca

"M-maaf Cha hiks aku nggak sengaja" ucap Lily

"Nangis lagi, lo bisanya cuma nangis ya?!! Cih lemah" ejek Chaca

"Ada apa ini?"

Gue lihat kebelakang dan disana ada bang kembar, alvaro dan sahabatnya, dan Alvano dengan juna.

"Alvano~ lihat tangan gue" ucap Chaca dengan gays manjanya sambil nunjukin lengannya yang memerah.

"Ini kenapa hm?" tanya Alvano sambil mengelus lengan Chaca

"Gara-gara dia" ucap Chaca sambil nunjuk Lily yang sedang menangis.

Alvano meniup lengan Chaca beberapa kali setelah itu dielus lagi.

"Udah nggak sakit kan?" tanya Alvano membuat Chaca tersipu malu.

Oke fiks sih ini Antagonisnya sedang bermasalah.

"Lo bukannya pihak catering yang dipesen nyokap gue kan?" tanya Selatan

"I-iya"

"Seharusnya lo lebih berhati-hati saat kerja, kalau sampai atasan lo tau kelar udah pekerjaan lo" ucap bang skala dan Lily hanya menunduk dengan bahu bergetar.

Gue perhatiin badan lily eh nggak lebih tepatnya ketangannya yang nggak memegang nampan, tangannya Lily mengepal seperti sedang menahan marah.

"Lo nggak papa kan La?" tanya bang Asa

"Gue nggak papa kok bang, yang luka hanya Chaca aja" jawab gue dibalas anggukan bang Asa terus bang Asa ngusap rambut gue lembut.

"Yaudah sana balik kerja, ganggu" ucap Revan terus Lily beranjak dari sana, saat Lily jalan didepan gue dia ngelirik gue.

Bukan, bukan tatapan takut tapi tatapan iri? Emm entahlah nggak mungkin kan Pemeran utama punya sifat iri.

Brug

"Auhh" ringis Lily, entah kenapa Lily tiba-tiba jatuh di depan Alvaro dan ryan mungkun ini alur yang dibuat penulis.

Tapi, sejak kapan ada adegan siram terus jatuh? Apa gue lupa sama alurnya? Huh sungguh membingungkan.

"Cih caper" cibir Chaca yang sudah merangkul lengan Alvano.

"Aku nggak caper kok, aku beneran jatuh" jawab Lily

"Yayayaya terserah" balas Chaca

Ini kenapa mereka semua cosplay jadi patung sih nggak ada niatan buat nolong Lily?

"Cek cek oke selamat malam semua, dimohon untuk menuju keruang pesta karna acara sebentar lagi akan dimulai'

Suara pembawa acara sudah terdengar.

"Ayok kita ke bunda" ajak Selatan sambil gandeng tangan gue

"Eitss Starla sama gue, yuk Yang" ucap Revan sambil gandeng tangan gue yang satunya.

"Nggak bisa" ucap Selatan sambil narik tangan gue.

"Kenapa nggak bisa hah?!" Sekarang giliran Revan yang narik tangan gue.

Oke sekarang gue jadi tali diperlombaan tarik tambang ala Selatan dan Revan.

"Starla sama kita" ucap bang Asa terus ngelepasin tangan Selatan dan Revan.

"Gue sama abang gue aja, bay" ucap gue sambil ngrangkul lengan bang Asa dan bang Skala.

Gue jalan didepan diikuti Chaca yang masih setia pegangan tangan sama Alvano disusul Nara terus Juna.

Revan sama Selatan juga ngikut dibelakang dengan segala umpatan buat bang kembar terbukti di bibir mereka yang lagi komat kamit.

Dan yang terakhir Alvaro dan Sahabatnya gue kira mereka mau nolongin Lily tapi mereka cuma ngelewatin aja.

Wow!!! Alurnya udah berubah, apa gue harus jadi mak comblang mereka aja ya? Ah ogah lah males.

Sekarang kita udah di ruang pesta, dan gue lihat Selatan udah berdiri disamping bundanya setelah acara tiup lilin kini saatnya mengucapkan selamat ke Bunda Mega -bundanya Selatan-.

Sekarang giliran keluarga gue yang kasih ucapan selamat dengan gue yang bawa kotak hadiah.

"Selamat ya megaaa semoga panjang umur, tambah cantik juga" ucap Mamah

"Hahaha bisa aja kamu tuh ya As masih aja kaya dulu" ucap bunda mega

"Ini juga suami kamu masih aja susah ngomongnya" lanjut Bunda Mega. Apa?! Secara nggak langsung Bunda bilang kalau ayah irit ngomong, oke sekarang gue tau bang Asa keturunan siapa.

"Ini Starla ya ihhh lama nggak lihat tambah cantik aja" ucap Bunda Mega sambil meluk gue.

"Hahaha Bunda bisa aja Starla emang cantik kok hehe" jawab gue

"Sifatmu itu loh masih sams kaya dulu"

"Oh iya ini hadiah buat bunda semoga suka ya bun" ucap gue sambil nyerahin hadiahnya

"Iya makasih, Bunda pasti suka kok" jawab Bunda Mega.

"Hadiah kamu mana tan? Katanya spesial bunda penasaran nih"

"Ihhh Selatan anaknya gemesin segala rahasain hadiah buat Mega, tukeran sama Skala mau nggak?" ucap Mamah

"Mamahhhh" rengek Skala

"Shtt diam, mamah masih kesal sama hadiah kamu ya"

"Tapi kan hadiahnya bermanfaat mah" balas bang skala

"Bermanfaat², bermanfaat apaan kamu kasih hadiah panci yang lagi diskon" balas mamah

"Hahahaha Astaga lucu banget" ucap Bunda Mega

Oke humor ibu ibu emang rendah jadi harap maklum.

"Itu hadiahnya didepan bunda" jawab Selatan

"Heh depan bunda nggak ada apa-apa ada nya Starla"

"Ya itu, Selatan hadiahin Starla jadi menantu bunda" jawab santai Selatan buat gue melotot kearah Selatan

"Beneran?! Oke siapin tanggalnya yuk As" ucapan bunda dibalas tawa sama mamah

"Gimana pah?" tanya mamah sambil ngelirik kegue dengan tatapan menggoda.

"Atur aja" jawab papah

Oke ingatkan gue kalau udah dari sini gue harus pukul Selatan.










































Annyeong

Gimana?

Ada yang goyah nggak nih shippernya apa masih setia.

Penumpang kapal ReStar(Revan Starla) masih setia nggak?

Penumpang Kapal Sstartan(Starla Selatan) Jantung aman?

Ada pertanyaan?

Oke see u

Vote :)

FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang