Hari berikutnya dimana member detektif konon melakukan meeting yang berakhir diusir dari Cafe karna membuat kegaduhan.
Sekarang gue, Starla iya kalian jangan lupa sama gue, udah berdiri tepat dibangunan megah bergaya timur rumah besar keluarga Nara.
"Mari nona masuk, nona Nara sudah menunggu didalam" ucap salah satu maid yang hanya dibalas anggukan oleh gue.
Gue diantar kearah ruang tamu disana terdapat Nara dan seorang remaja laki-laki yang gue tahu sebagai adik Nara.
"Eh Star udah sampai kuy langsung keatas" ucap Nara dibalas anggukan oleh gue.
Adik Nara yang bernama Rio langsung menatap gue dengan tatapan dingin, entahlah ini adik Nara kenapa.
"Adik lo serem" bisik gue ke Nara
"Dia emang serem keturunan kakek buyut kata mamah, gue juga kadang takut" balas Nara dengan berbisik tentu saja.
Sekarang gue udah ada diperpustakaan besar dikediaman keluarga besar Nara, ukuran perpustakaannya sama kaya yang ada di kediaman Veln.
"Kenapa bukunya lo taruh diperpus? Nggak ada yang baca emang?"tanya gue
"Gue udah lima kali pindahin bukunya ke kamar gue tapi dengan anehnya bukunya balik lagi ke sini" jelas Nara dengan menunjukkan lemari tua yang hanya diisi buku ensiklopedia yang berada di pojok ruangan
"Serem njir, jangan sampai nih novel ganti genre" ucap gue hanya dibalas kekehan oleh Nara.
"Nih bukunya, gue ambil makanan dulu lo bisa baca di sini, jangan ditempat baca" ucap Nara
"Lah kenapa emang kalau ditempat baca?" tanya gue
"Nanti kaya ada yang ngawasin" jawab Nara santai.
Jawabannya membuat bulu kuduk gue meremang emang gue suka sama yang berbau mistery tapi kalau ngalamin sendiri kok serem ya.
"Jangan nakutin dong" rengek gue
"Hahahaha nggak nggak santuy aja sih" ucap Nara langsung berbalik dan keluar dari perpus.
Gue langsung duduk lesehan disana, takut juga kalau dibawa ke tempat baca, gue mulai ngamatin sampulnya yaa sama cuma ini versi tua.
Cover nya udah usang kertasnya juga sudah mulai menguning, gue mulai buka bukunya dan halaman pertama yang gue lihat bukan Nama penulis dan segala tetek bengeknya.
"Udah tua, wajar nggak ada kata pengantar atau nama penulis" gumam gue dan mulai membalikkan halam kosong itu dan hap! Judul pertama atau bab pertama novelnya sama persis sama yang ada di dunia gue.
"Hm hm hm sama-sama nggak ada bedanya"gumam gue
Sret
" EH ASTAGHFIRULLAH"kaget gue sambil mundur dan alhasil punggung gue kena rak buku.
Ya gimana gue nggak kaget ya tiba-tiba saat gue lihat kearah depan sudah ada adiknya Nara yang sedang menatap gue tajam dan dingin dengan jarak 10 Cm.
Ini adiknya Nara punya jurusnya naruto apa gimana nggak ada suara jalannya sama sekali astaga.
"K-kaget g-gue" aduh kenapa gue jadi gugup sih bangsat
Ini juga adiknya Nara masih diposisi yang sama tanpa berkedip terus lihatin gue, duh jadi malu dilihatin brondong.
"K-kenapa dek?" tanya gue
Dia memiringkan kepalanya sambil terus natap ke gue, dia mulai buka mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu.
"Kau..."
Njir adiknya Nara sama kaya Nara suka gantung ucapan.
"Aku? Kenapa?" tanya gue

KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Gue Arletta Bintang Anggrainie hanya seorang pegawai sebuah agensi yang menjabat sebagai perancang busana. Saat asik Scroll ponsel tiba tiba Tuk Wushhh gue langsung ada ditubuh Starletta Alexandria Ryulea Veln seorang figura...