Fresh Living Cafe, sebuah cafe kekinian yang baru saja buka beberapa bulan yang lalu. Seperti tempat-tempat kekinian pada umumnya, Fresh Living Cafe mengedepankan nilai estetika dan menyediakan fasilitas-fasilitas yang disukai anak muda, seperti layanan wi-fi gratis dan spot-spot foto yang menarik.
Begitu masuk, hal pertama yang menyambut adalah wangi kopi yang begitu khas. Fresh Living Cafe menjual berbagai jenis makanan dan minuman, mulai dari makanan ringan seperti kentang goreng dan chicken nugget, hingga makanan berat seperti nasi dan pasta. Jenis minuman yang dijual pun beragam, mulai dari minuman basic seperti cokelat panas dan lemon tea, hingga minuman-minuman unik seperti red velvet dan ube milkshake. Tak lupa, berbagai jenis dessert yang mampu memanjakan lidah para penikmatnya.
Saat Reagan membuka pintu cafe, lonceng yang diletakkan tepat di atas pintu berbunyi. Beberapa orang secara refleks menoleh, termasuk Sarah yang sedang mencatat pesanan pelanggan. Saat melihat Reagan, senyum Sarah mengembang semakin lebar, membuat laki-laki itu ikut tersenyum. Melalui gerakan mulut, Sarah menyuruh Reagan untuk menunggu sebentar.
"Pesanan akan segera kami proses. Mohon ditunggu," ucap Sarah, sebelum pergi ke dalam dan menyerahkan pesanannya kepada salah satu pegawai untuk dimasukkan ke dalam sistem komputer. Lalu, gadis itu segera mendekati Reagan yang masih menunggu di depan pintu masuk.
"Hai," sapa Sarah. "Silahkan duduk, Bapak."
Reagan terkekeh. Ia mengikuti langkah Sarah menuju salah satu meja yang masih kosong. Lalu, gadis itu pun menyodorkan buku menu.
"Silahkan Bapak menunya," godanya. Reagan lagi-lagi terkekeh sembari menggeleng. "Stop, Sar."
Sarah tertawa. "Oke, oke. Mau makan apa?"
"Yang spesial dari cafe kamu aja," jawab Reagan. Ia kembali mendorong buku menu ke arah Sarah. "Surprise me."
"Okay," jawab Sarah. "Bentar, ya."
Selepas kepergian Sarah, Reagan mengedarkan pandangannya, melihat seluruh isi cafe. Seperti biasa, Reagan datang malam hari. Ia datang jam sembilan malam, sengaja untuk menghindari kemungkinan akan bertemu karyawannya di kantor. Nanti, takutnya timbul gosip-gosip yang tidak diinginkan.
Tak lama, Sarah kembali. Ia duduk di hadapan Reagan, membawa segelas caramel macchiato. "Ini pembukanya. Makanannya nyusul, ya."
Reagan mengangguk, tak lupa berucap terima kasih. "Sibuk, nggak?"
Sarah mengedarkan pandangannya, melihat kondisi cafe. "Nggak, sih. Udah nggak terlalu rame. Kenapa?"
Reagan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Temenin aku ngobrol, mau?"
Sarah tertawa renyah melihat kegugupan Reagan. "Santai aja, kali. Minta gitu aja sungkan," ucapnya. Gadis itu duduk berhadapan dengan Reagan, lalu mengangkat tangannya, memanggil seorang pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND HER SMILE ✓ [TERBIT]
ChickLit‼️ PART SUDAH TIDAK LENGKAP ‼️ Pre order: 14 Mei 2022 - 28 Mei 2022 SPIN OFF "BETWEEN LOVE AND LIES" (Dapat dibaca terpisah) Reagan terpaksa harus menikah dengan Sesil, gadis periang yang sama sekali tak dicintainya. Bukan rasa cinta yang tumbuh, me...