Kepada pembaca, mohon bacanya pelan-pelan, biar hemat. BIAR KERASA BANYAK GITU LHOOOO 😭✋🏻
Resapi baik-baik ya kebrengsekan Reagan dan penderitaan Sesil 🥰
Enjoy! ❤️
Sesil tersentak dari tidurnya saat mendengar ponselnya berdering nyaring. Gadis itu segera mengangkatnya begitu melihat nama Bi Sukma di sana.
"Halo, Bi?"
"Non, Ibu barusan kejang-kejang lagi."
Sesil memejamkan matanya, mencoba untuk tetap tenang meski kekhawatiran dan pikiran negatif langsung menyerang otak dan hatinya.
"Sesil panggilin ambulans sekarang, Bi. Kita ketemu di rumah sakit, ya."
Setelah mematikan sambungan telepon, Sesil segera menghubungi rumah sakit terdekat untuk menjemput sang ibu. Ini masih jam empat pagi, dan perasaan Sesil benar-benar tidak enak.
Tanpa menunggu nyawanya terkumpul, Sesil langsung bersiap-siap menuju rumah sakit. Gadis itu tak mengganti piyamanya, ia hanya melapisinya dengan jaket. Setelah mencuci muka dan menyikat gigi, Sesil menyambar ponsel dan dompetnya, lalu memesan taksi online. Beruntung, subuh-subuh seperti ini ada orang baik yang mau menjemputnya.
"Rumah sakit Husada, Pak," tutur Sesil begitu masuk ke dalam mobil. Sepanjang perjalanan, gadis itu tak bisa berhenti gelisah, sampai membuat sang supir mempercepat laju kendaraannya. Untungnya masih sangat pagi, jalanan masih belum macet.
Sesil menggigiti kuku ibu jarinya, berusaha meredam perasaan tidak enak yang sejak tadi menguasai hatinya. Gadis itu terus mencoba untuk berpikir positif, tetapi nyatanya tidak semudah itu. Lama kelamaan, air mata Sesil mulai mengalir.
"Sudah sampai, Neng," ucap supir taksi tiba-tiba, membuat Sesil terkesiap.
"O-oh iya, Pak." Sesil merogoh dompetnya, lalu memberikan sejumlah uang pada sang supir. "Ini uangnya. Makasih, ya, Pak."
"Lho, Neng, uangnya banyak banget. Saya nggak ada kembalian."
"Nggak papa, buat Bapak aja. Semoga bisa jadi berkat, ya, Pak," jawab Sesil sambil tersenyum tipis.
"Waduh, makasih banyak, Neng. Semoga Neng sehat-sehat dan bahagia terus, ya."
Setelah berbasa-basi sebentar, Sesil akhirnya turun dari mobil. Ia tadi sempat menghubungi Bi Sukma, dan katanya Arumi dibawa ke ICU. Tanpa bertanya pada resepsionis, Sesil langsung melangkah menuju ruangan yang dimaksud wanita paruh baya itu.
"Bi, keadaan Mama gimana?" tanya Sesil. Jantung gadis itu berdegup begitu cepat dan tak beraturan. Ia benar-benar takut akan jawaban Bi Sukma.
"Dokter masih belum keluar dari tadi, Non. Kita berdoa aja, ya," jawab Bi Sukma sambil menangis. Kedua perempuan berbeda usia itu kembali menunggu sembari berharap-harap cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND HER SMILE ✓ [TERBIT]
ChickLit‼️ PART SUDAH TIDAK LENGKAP ‼️ Pre order: 14 Mei 2022 - 28 Mei 2022 SPIN OFF "BETWEEN LOVE AND LIES" (Dapat dibaca terpisah) Reagan terpaksa harus menikah dengan Sesil, gadis periang yang sama sekali tak dicintainya. Bukan rasa cinta yang tumbuh, me...