Semalam, Sesil tidak bisa tidur.
Entah mana yang lebih besar pengaruhnya. Ancaman ibunya, atau kontak bernama Sarah dalam ponsel Reagan. Keduanya seolah sedang bertarung untuk memperebutkan peringkat pertama dalam kepala Sesil.
Sesil baru bisa tidur pukul tiga pagi. Alhasil, gadis itu bangun sedikit siang, pukul sembilan. Terkejut? Tentu saja, Sesil tidak pernah bangun sesiang ini. Saat gadis itu terbangun, ia mendapati Reagan masih tertidur pulas di ranjangnya.
Sesil bangun dari posisinya, lalu mengusap matanya pelan, mengumpulkan nyawa. Ia mengedarkan pandangan, menatap seisi kamar yang dulu merupakan kamarnya sebelum ia menikah dengan Reagan. Ruangan seluas lima kali enam meter, dengan kamar mandi dalam dan perabotan mewah.
Setelah kesadarannya kembali, Sesil pun merapikan sofa kecil tempatnya tidur semalam, lalu beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Hai, Kak," sapa Kelvin yang juga baru keluar dari kamar. Kamar keduanya memang bersebelahan.
"Hai," balas Sesil.
"Kak Reagan mana? Masih tidur?"
"Iya. Biarin aja tidur dulu."
Keduanya pun melangkah menuju ruang makan sambil berbincang. Andhika, Soraya, dan Calvin sudah berada di sana. Seperti biasa, Andhika dan Calvin menikmati kopi paginya, dan Soraya dengan buah-buahan segarnya.
Kelvin menarik kursi untuk sang kakak tepat di seberang Calvin, lalu ia sendiri duduk di sebelahnya, berseberangan dengan Soraya.
"Kamu mau roti? Kakak buatin."
Kelvin mengangguk menanggapi tawaran Sesil. "Selai kacang."
Sesil pun segera membuat roti sesuai permintaan sang adik. Meja makan tampak damai, sampai suara Soraya terdengar.
"Pantes aja nggak hamil-hamil. Yang dipikirin diri sendiri, sih. Dianya enak-enakan makan di sini, suaminya nggak diurusin."
Sesil langsung berhenti mengunyah. Ia meletakkan roti lapisnya di piring, lalu menatap sang ibu.
"Reagan belum bangun, Ma. Sesil sengaja nggak bangunin." Sesil mencoba membela diri.
"Ya kamu tunggu, dong. Saya nggak pernah tuh, sarapan sendirian tanpa suami saya," balas Soraya menyebalkan.
"Ma, udah deh. Nggak usah mancing, masih pagi," sahut Kelvin jengah. "Makan aja, Kak. Nggak usah didengerin."
"Mama itu lagi ngajarin kakak kamu buat buat jadi istri yang baik, Kelvin," ucap Soraya. Wanita itu mengalihkan pandangannya ke arah Sesil, menatap gadis itu jijik.
"Mana bisa suami kamu nafsu kalo kamu bentukannya kayak gini?" sindirnya. "Pakai make up, dong. Malu-maluin keluarga aja kamu. Dasar muka pembantu!"
"Ma," tegur Kelvin sekali lagi. Kekesalannya bertambah saat Andhika dan Calvin pura-pura tuli. Sejak dulu, memang hanya dirinya yang selalu membela Sesil bila Soraya mulai menyerangnya dengan kata-kata pedas.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND HER SMILE ✓ [TERBIT]
ChickLit‼️ PART SUDAH TIDAK LENGKAP ‼️ Pre order: 14 Mei 2022 - 28 Mei 2022 SPIN OFF "BETWEEN LOVE AND LIES" (Dapat dibaca terpisah) Reagan terpaksa harus menikah dengan Sesil, gadis periang yang sama sekali tak dicintainya. Bukan rasa cinta yang tumbuh, me...