"Reagan, kamu dari mana aja?"
Reagan hanya menoleh sekilas. Senyum yang tadi terpatri di wajahnya sirna begitu saja karena sosok Sesil.
"Bukan urusan lo."
"Aku istri kamu," balas Sesil. Nadanya masih begitu lembut, hingga Reagan sama sekali tak curiga mengapa Sesil bertanya seperti itu.
"Kalo gitu cerai aja," balas Reagan enteng, membuat Sesil tersenyum getir.
"Maaf. Kamu istirahat, ya," ucapnya. Hanya itu yang bisa ia katakan. Gadis itu menatap nanar punggung Reagan yang perlahan menjauh, hingga hilang di balik pintu kamarnya.
Sesil menghela napas. Sekarang sudah pukul sebelas malam. Setelah mengunci semua pintu, Sesil pun kembali ke kamar, mengistirahatkan diri.
Hari Sesil cukup kacau kali ini. Entah sudah berapa kali ia harus mengulang adonan karena tidak fokus. Sesil benar-benar tidak bisa berkonsentrasi seharian, mengingat fakta perselingkuhan Reagan tadi pagi.
Gadis itu harus bersusah payah menyembunyikan kesedihannya dari Bi Lilis, tak ingin mengundang pertanyaan dari wanita paruh baya itu. Entah sebenarnya Bi Lilis sadar atau tidak, selama tak ada pertanyaan yang terlontar, Sesil tak ambil pusing.
Tanpa sadar, air mata Sesil kembali mengalir. Rasanya sakit sekali mengetahui orang yang kita cintai, suami kita sendiri berselingkuh dengan perempuan lain. Memperlakukan perempuan lain seperti ratu, tersenyum, dan menghujaninya dengan kasih sayang yang tak pernah Sesil terima.
Sesil pun kembali menegakkan tubuhnya. Ia mengusap air matanya kasar. Matanya menangkap sebuah buku tebal yang tak pernah lagi ia sentuh selama bertahun-tahun. Ia malu sebenarnya, saat dirinya diterpa masalah, ia baru kembali ingat pada Tuhannya.
Ingatan Sesil pun terlempar ke beberapa tahun yang lalu, saat-saat dirinya masih bersama Thomas. Laki-laki itu tidak pernah absen mengajak Sesil pergi ke gereja. Bahkan, saat Sesil sedang malas pun, Thomas akan tetap memaksanya, dengan iming-iming akan mengajak Sesil makan enak dengan uang jajannya yang pas-pasan. Thomas memang orang yang religius, tak heran bila laki-laki itu memiliki akhlak yang baik dan disenangi banyak orang.
Sesil menggelengkan kepala. Tidak, ia tidak sepatutnya mengingat laki-laki lain saat dirinya sudah berstatus sebagai istri orang lain. Ia bukan Reagan yang dengan mudahnya berselingkuh.
Sesil pun mulai membuka Alkitab-nya, lalu memejamkan mata dan melipat tangan. Mulai hari ini, ia akan kembali mendekatkan diri pada Tuhan, mencari kekuatan untuk menghadapi semua masalah yang ada.
***
Keesokan paginya, Sesil melakukan tugasnya seperti biasa. Mengurus Reagan layaknya istri yang baik. Namun kali ini, ada sebuah perbedaan yang cukup signifikan, hingga membuat Reagan keheranan dibuatnya.
Hari ini, Sesil sama sekali tak menyapanya. Gadis itu melakukan semua tugasnya— memasak, membersihkan kamar, menyiapkan pakaian kerja, dan sarapan bersama. Kalau biasanya Sesil akan menghujaninya dengan ocehan dan senyuman, kali ini semuanya seolah hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND HER SMILE ✓ [TERBIT]
ChickLit‼️ PART SUDAH TIDAK LENGKAP ‼️ Pre order: 14 Mei 2022 - 28 Mei 2022 SPIN OFF "BETWEEN LOVE AND LIES" (Dapat dibaca terpisah) Reagan terpaksa harus menikah dengan Sesil, gadis periang yang sama sekali tak dicintainya. Bukan rasa cinta yang tumbuh, me...