᯾ ------------- ᯾ berhenti berharap,
lupakan semuanya dan kembalilah
kejalan dimana tidak ada seorang pun
yang tau jika kau membutuhkan harapan itu
᯾ ----------- ᯾----------------------------------------
BUAGHHBUAGHH
BUAGHH
"lo itu pembunuh disini,gara gara lo orang tua gue mati...lo cuma hama,lo disini cuma bisa buat masalah,lo itu beban disini. mendingan lo pergi jauh² dari sini." teriak bagas. pukulan keras bagas mampu membuat joan tersungkur ke lantai, ucapan yang dilontarkan bagas sudah dianggap makanan setiap hari oleh joan, memang setiap hari inilah yang di rasakan joan,pukulan bagas setiap hari. joan kadang suka berfikir,salah apa dia ? tidak cukupkah 12 tahun mereka membenci joan? butuh berapa tahun lagi mereka bisa memaafkan joan?.
setelah memberi 3 pukulan untuk joan bagas dengan segera pergi dari hadapan joan, di ikuti dengan ke 4 saudaranya. mereka akan pergi ke sekolah tanpa joan tentunya,padahal sekolah mereka dan joan sama. joan tidak berharap mereka membantu atau memberi tumpangan pada joan,percuma juga mereka semua sudah terlanjur membenci joan.
joan bangkit dia melirik jam ternyata sebentar lagi sudah pukul 7
joan tidak membersikan luka lebam di wajahnya,karna dia tau disekolah nanti akan ada pukulan dari beberapa orang. joan tersenyum kecut sembari berlari menuju sekolah,hari ini dia tidak ingin naik bus,lebih baik dia lari meskipun memakan waktu 15 menittidak lama akhirnya dia sampai dan untung saja gerbang sekolah belum di tutup. joan mulai menetralkan nafasnya karna selama 15 menit dia hanya berlari,setelah itu joan memasuki gerbang sekolah. saat sedang berjalan joan menjadi pusat perhatian semua siswa-siswi disana. tatapan kebencian dari mereka masih tetap sama. jika kalian berfikir apa mereka tidak curiga dengan lukanya? tentu saja tidak karna setiap hari joan datang kesekolah dia selalu berbekal luka di wajahnya entah itu lebam atau darah,itu semua sudah biasa.
joan berjalan ke kelasnya
kelas x ipa 1, joan berjalan ke bangkunya,bangku paling belakang dekat jendela. belum sempat joan duduk,joan sudah menerima siraman air bekas pel. dan saat itu juga semua siswa yang ada dikelas maupun diluar kelas menertawai joan. dia menghiraukan segerombol siswa yang menyiram tubuhnya dengan air pel.
joan duduk tidak ingin membuat masalah dengan segerombol siswa itu."busett bau banget sih lo,gak pernah mandi ya? hahahahahah" ledek teman sekelas joan lalu dia tertawa diikuti siswa siswi lainnya.
joan diam menghiraukan mereka."lo kalo diajak ngomong itu jawab bukan nya diem" ucap angga yang hampir mendorong kepala joan,tapi sayang sebelum mencoba mendorong kepala joan,dia sudah menghindar membuat angga geram.
"udah berani lo sekarang?" ucapnya lagi lalu menarik joan hingga terjatuh dari kursi. angga menyeret joan sampai depan kelas,membuang tubuh joan lalu menghajarnya habis habisan disana. semua siswa siswi tidak ada ada yang menghentikan adegan panas itu bahkan para saudara joan hanya menonton dan tersenyum melihat joan dipukuli habis habisan oleh angga dan teman temannya, seakan akan sudah menjadi tontonan setiap hari. angga tidak berhenti dia tetap memukuli wajah joan, joan tidak membalas dia hanya menutup wajah dengan siku,sampai dimana joan batuk disitulah angga menghentikan pukulannya. saat itu juga siswa siswi yang ada disana pergi ,tidak ada yang menolong joan bahkan saudaranya pun ikut pergi.
saudaranya tidak pernah mengenal geng pembuli itu,mungkin hanya leon dan joan yang tau mereka, karna angga dan teman teman nya seangkatan dengan leon dan joan. perlahan dia bangkit berusaha keras menyeimbangkan jalannya. joan terperanjat kaget karna tiba² bell upacara berbunyi

KAMU SEDANG MEMBACA
Joan bukan tuhan || Jisung [END]
Acciónsemua sudah menjadi takdir tuhan, apa yang diberikan Tuhan akan kembali padanya. dia sudah beristirahat dengan tenang, wajah damainya mampu meninggalkan duka yang cukup dalam. selamat tidur pangeran kehidupan 🥀