Jangan lupa vote and komen ya!!!
Buat yang belum follow bisa follow dulu biar gak ketinggalan UPDATE^^
****
Perkelahian di sekolah istirahat tadi tidak terlalu banyak menarik perhatian. Pasalnya itu hanya perkelahian antara siswa biasa dan anggota OSIS yang tidak terima diberi teguran karena melanggar peraturan sekolah. Sedikit gertakan dari guru BK semua sudah teratasi meski Dean yang tidak tau apa-apa ikut terlibat karena anggotanya bermasalah."Maaf."
Arjuna menatap bingung Amora yang tidak sengaja menabraknya di koridor, cewek itu tampak buru-buru. "Ada hal urgent, Ra?"
"Mau ke rumah sakit, dapat info adik gue masuk rumah sakit."
"Kok bisa, kenapa?"
"Keserempet motor katanya. Makanya gue buru-buru karena orang tua masih di luar kota. Maaf ya gue gak sengaja nabrak," ujar Amora dengan raut panik, kemudian berpamitan pergi.
"Gue antar, Ra."
Amora berbalik berpikir sejenak, supirnya memang tidak menjemput karena menjaga adiknya di rumah sakit. Dan menunggu ojek atau taksi online pasti memakan waktu buat menunggu. Amora mengangguk menerima tawaran, lantas keduanya bergegas ke parkiran bersama.
****
Amora menghela napas lega mengetahui kondisi adiknya baik-baik saja. Adik Amora laki-laki kelas 3 SMP. Memang masa nakal-nakalnya karena masih dalam pencarian jati diri.
Di kantin rumah sakit kini Amora dan Arjuna berada.
"Makasih ya udah anterin."
Arjuna mengangguk.
Keduanya dalam kecanggungan, sifat keduanya yang hampir mirip pasti menyulitkan mereka untuk mencari topik pembicaraan. Amora mengaduk sotonya yang masih mengepulkan asap panas sembari meniup-niupnya. Berbeda dengan Arjuna yang sudah menyuap nasi goreng.
Arjuna memperhatikan Amora yang tampak sibuk mengatur rambut saat menyuap makanan. Tiba-tiba Arjuna mendekati Amora membuat cewek itu membeku kala Arjuna mengikat rambutnya ke belakang dengan karet gelang. Bahkan ketika Arjuna menjauhkan tubuhnya Amora masih dibuat tercengang.
"Biar gak ganggu," ujar Arjuna, dengan santai menyuap kembali nasi gorengnya.
Amora mencoba biasa, tapi setelah perilaku Arjuna tadi ia merasakan sesuatu yang mengganjal di dada. "Juna ...,"
Arjuna mengangkat sebelah alis.
"Lo suka sama gue?"
Sendok yang sudah di depan mulut itu terhenti, Arjuna menatap Amora yang juga menatapnya penuh arti.
"Dari perilaku lo ke gue aja itu udah cukup nunjukin kalau lo suka sama gue, Jun. Kenapa? Kenapa lo suka sama gue?"
"Apa suka sama lo perlu alasan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Denting
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 𝘚𝘦𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘰 𝘨𝘢𝘬 𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘪𝘬𝘶𝘵 𝘤𝘢𝘮𝘱𝘶𝘳 - Arjuna Arjuna berdiri paling depan membela adik-adiknya jika terjadi suatu masalah, tidak mempedulikan bahwa dirinya juga terlalu banyak menanggung luka...