Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)
*
Rose tidak bisa berkutik saat Shasa menahan tangannya agar mereka menunggu Jef datang menjemput. Bukan apa-apa, hanya saja Rose masih merasa canggung. Tidak dipungkiri kalau Jef tersenyum ke arahnya, rasanya Rose ingin menghilang dari muka bumi.
“Sha, kamu temenan sama Yeri?” tanya Rose ketika mengingat keponakannya itu pernah membahas tentang Shasa yang katanya sombong. Tapi Rose tidak langsung sebab Shasa yang ia kenal saat ini adalah anak yang terlihat ceria dan kesepian dalam satu waktu.
“Tante kenal sama Yeri?”
“Dia keponakannya Tante.”
“Oh, gitu,” raut wajah Shasa berubah masam tapi tak lama Shasa kembali menatap Rose dengan seulas senyum kecil. “Kayaknya Yeri sering ngomongin aku ya, makanya Tante sampai tahu? Tapi nggak apa-apa sih, soalnya Yeri itu keponya udah akut. Nanyain terus apa kerjaannya papa tapi aku itu orangnya nggak mau bahas hal-hal pribadi. Aku nggak tahu sih apa tujuannya yang pasti dia ngeselin.”
Rose terkekeh sambil menepuk-nepuk pelan tangan Shasa sembari menunggu kedatangan Jef. “Kamu jujur banget padahal aku Tantenya.”
“Nggak apa-apa.” Shasa ikut terkekeh.
Suara klakson mobil Jef membuat perhatian mereka teralihkan. Sebenarnya Jef sudah datang beberapa menit yang lalu tapi melihat interaksi Shasa dan Rose yang sepertinya sedang membicarakan hal seru, ia memilih untuk menyaksikan dari kejauhan. Bagaimana Shasa tersenyum begitu ceria saat bicara dengan Rose. Bagaimana kedua perempuan itu saling tertawa satu sama lain.
Shasa menarik tangan Rose dan segera masuk ke mobil. Bukannya duduk di depan, Shasa malah membuka pintu belakang dan meminta Rose yang duduk di depan. Indira memang sudah menolaknya tapi Shasa tidak begitu kecewa sebab masih ada Tante Rose yang menurutnya cocok dengan papanya. Rose juga cantik dan juga setelah sempat jalan-jalan berdua, Shasa sadar kalau Rose itu orangnya asik.
“Gimana kalian bisa sama-sama?” tanya Jef ketika sedang fokus menyetir.
“Tadi aku ikut sama Tante Dira buat beli peralatan campingnya Jevin tapi aku nggak ikut pulang sama Tante Dira soalnya mau beli baju. Terus tadi nggak sengaja ketemu sama Tante Rose jadi kita shopping bareng.” Shasa menimpali. Sedangkan Rose masih diam. “Oh ya, Pa. Ganti uangnya Tante Rose, tadi dia yang bayarin aku.”
“Hehh, nggak usah. Tadi Tante udah bilang nggak usah, Sha. Anggap aja itu hadiah dari Tante, astaga.” Rose langsung menghadap ke belakang dan mencubit pelan tangan Shasa karena merasa gemas. Padahal tadi Rose sudah bilang untuk tidak memberitahu Jef tapi Shasa malah memberitahunya.
“Berapa? Lagian kamu kenapa shopping nggak bawa uang segala? Udah tahu mau belanja kenapa malah nggak minta uang sama Papa?” tanya Jef.
Rose menggeleng. “Nggak usah, Jef. Beneran, nggak usah diganti. Aku ngasih Shasa hadiah.”
“Aku bawa kok tapi tante yang mau bayar jadi aku bilang nanti Papa yang ganti biar uangku nggak habis.” Shasa terkekeh. Sedangkan Rose hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Shasa. “Oh ya, Pa. Tante Dira nolak. Aku sedih.”
Jef memutar bola matanya malas, kenapa juga Shasa membahas tentang itu di sini, di saat ada Rose. Sudah pasti itu akan menimbulkan kecurigaan.
“Nolak apa?” tanya Rose penasaran. Hanya penasaran saja, menolak dalam artian apa.
“Gini, Tante..” Shasa berdeham sebentar sedangkan Jef sudah memberinya tatapan tajam lewat rear-vision mirror tapi Shasa malah mengabaikannya. “Aku sama Ares lagi nyariin papa istri baru. Nah, aku sama Ares punya pilihan masing-masing. Pilihannya Ares namanya Tante Jennifer, pilihanku namanya Tante Indira tapi tadi Tante Dira udah nolak buat jadi istrinya papa, terus pilihannya papa itu Tante Rose. Jadi sekarang yang tersisa cuma Tante Jennifer sama Tante Rose. Nggak tahu nanti pilihannya papa yang mana.”
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR PAPA [JAEROSE ft. JAEMIN, KARINA✔️]
FanficDear Papa, Kita mau Mama baru. Regards with love: Shasa & Ares. ©dear2jae 2021.