DP • 26

3.5K 429 11
                                    

Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)

*

Seperti ucapan Shasa dan Ares bahwa Rose adalah pilihannya, Jef memang akan memilih Rose dari pada Indira ataupun Jennifer. Indira sudah pernah menikah dan mungkin saja masih punya perasaan pada mantan suaminya sama seperti dirinya. Lalu Jennifer, bertemu sekali membuat Jef langsung melihat kalau sepertinya perempuan itu tidak akan mau padanya. Entahlah, hanya firasat saja.

Diam-diam, Jef sibuk memperhatikan Rose ketika makan. Sesaat, rasanya dia mengalami deja vu ketika melihat Rose makan. Persis seperti apa yang sering dilakukan oleh mendiang istrinya yaitu kalau sedang makan maka fokusnya hanya ke makanan. Jef mengulas senyum kecil kemudian melanjutkan makannya.

Tadinya, Jef mau mengajak Rose untuk masuk ke toko pakaian wanita yang direkomendasikan oleh kasir itu tapi Rose menolak karena ia tidak mau membeli baju. Katanya, besok saja jadi Jef mengiakan lalu mereka akhirnya makan malam bersama.

Awalnya Rose memang sempat canggung bersama Jef apalagi kedua anaknya itu selalu ceplas-ceplos kalau bicara. Jadi, Rose sempat mengalami shock saat bersama dengan Shasa maupun Ares tapi sekarang karena sudah merasa terbiasa, Rose hanya akan menganggapnya hal biasa sebab disela ucapan jujur Shasa dan Ares, terselip rasa sedih ingin punya seseorang yang akan mendengarkan mereka.

“Maaf ya udah ngerepotin.” Jef kembali mengulas senyumannya sesaat setelah Rose turun dari mobilnya.

“Nggak apa-apa, hati-hati ya.” Rose membalas senyuman Jef kemudian berlalu masuk.

Seperti ucapan Deon padanya, kalau misalnya Jef menikah lagi bukan berarti ia harus melupakan sosok mendiang istrinya. Perempuan itu akan selalu punya tempat tersendiri di hatinya karena perempuan itu adalah ibu dari anak-anaknya.

Ketika Rose masuk ke rumah, semua pasang mata langsung menatapnya penuh selidik bahkan Rose sampai bergidik ngeri saat melihat bahwa tatapan Yeri yang paling tajam. Rose hendak berlalu ke kamarnya tapi dengan sigap Yeri menahan lengannya dan menariknya hingga terduduk di sofa.

“Tante kenapa bisa pulang sama papanya Shasa?” tanya Yeri dengan tatapan tidak suka. Memikirkan kemungkinan yang akan terjadi kalau misalnya tantenya menjalin hubungan dengan papanya Shasa membuat Yeri merasa jengkel.

“Tante pernah bilang, kan, kalo makanannya Tante sempat tertukar sama Jef. Terus ya, akhir-akhir ini sering ketemu juga makanya bisa pulang bareng.” Rose memberi penjelasan sewajar mungkin, karena memang itu kenyataannya.

Agung berdeham pelan. “Kalo kamu ada hubungan sama dia juga nggak apa-apa, Kakak bakalan dukung. Nanti kamu bisa kenalin Kakak sama dia buat kerja sama.”

“Nggak ya, Papa.” Yeri menyela sedangkan Dian hanya bisa geleng-geleng kepala melihat saudaranya langsung bereaksi seperti itu. “Aku nggak mau Tante sama papanya Shasa. Aku nggak mau sepupuan sama dia.”

“Kalo kamu emang suka, ya udah. Kakak juga setuju. Nggak apa-apa dia duda, yang penting kamu nyaman dan dia mau sama kamu.” Terra menimpali yang langsung mendapat pelototan tajam dari Yeri.

“Apaan sih kalian, jangan berlebihan deh.” Rose beranjak dan berlalu ke kamarnya. Entah kenapa, senyuman kecil terulas di bibirnya sebab mendengar bahwa kakak dan kakak iparnya sudah memberi restu.

*

Ketika Jef masuk ke rumah, ia menemukan Shasa tertidur dalam keadaan terlentang di atas sofa sedangkan Ares sedang bermain game. Jef berlalu ke kamar untuk mengambil selimut lalu menyampirkannya pada Shasa kemudian beranjak duduk di dekat Ares yang sedang bermain game. Shasa yang sadar ada sesuatu di tubuhnya langsung terbangun dan menatap papanya dengan mata setengah sadar.

DEAR PAPA [JAEROSE ft. JAEMIN, KARINA✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang