Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)
*
Hari-hari berlalu dengan begitu cepat hingga kini tibalah saatnya Jef dan Rose akan mengucap janji di hadapan Tuhan untuk terus bersama sehidup semati. Padahal perjalanan kisah mereka tidak berlangsung lama tapi Jef tidak ingin menunda lagi sebab ia tidak ingin kehilangan perempuan seperti Rose yang mau menerimanya dengan statusnya yang sekarang.
Rose benar-benar dibuat tak habis pikir karena semuanya sudah siap bahkan ia tidak tahu kapan semua ini dipersiapkan. Yang ia lakukan hanya duduk diam dan bermain dengan Shasa tapi semua persiapan sudah selesai.
Baik Shasa maupun Ares tak henti-hentinya terlihat sedih karena apa yang selama ini mereka inginkan akan tercapai sebentar lagi. Usaha mereka untuk membuat papanya sadar terbayarkan. Walaupun sempat ingin mengenalkan Tante Dira dan Tante Jennifer pada papanya tapi berakhir gagal karena papanya punya pilihan sendiri yaitu Tante Rose.
Sebenarnya, kalau dipikir-pikir, orang yang paling berjasa adalah Deon karena ia adalah orang yang mengutus Rose ke luar kota untuk dinas dan pada akhirnya bertemu di hotel yang sama dengan Jef. Dari situlah akhirnya semuanya dimulai.
“Tante cantik banget,” gumam Yeri sambil mengusap setitik air matanya yang mengenang di pelupuk mata.
“Iya, mamaku cantik banget,” timpal Shasa yang ada di samping Yeri. Mark yang mendengar ucapan Shasa hanya bisa tersenyum kecil. Raut wajah Shasa terlihat berbinar-binar, benar-benar raut wajah bahagia.
Tadinya Rose mau pernikahannya sederhana saja tapi itu tidak bisa karena kolega Jef banyak. Jadi hari ini, banyak sekali tamu yang hadir termasuk keluarga dari Rose yaitu Terra, Agung, Yeri dan Dian.
Bicara tentang keluarga, orang tua Oliv yang masih ada di Inggris sudah tahu kabar pernikahan ini karena Jef sudah memberi kabar sebelumnya. Tentu saja mereka menyambut bahagia kabar ini, lalu setelahnya mereka meminta agar Jef membawa Rose ke Inggris kapan-kapan kalau sempat.
Ketika Jef dan Rose selesai mengucap janji mereka, semua orang yang menyaksikannya ikut terharu sebab Jef maupun Rose menitikkan air mata. Termasuk Ares yang berusaha menahan air matanya karena tidak mau dijadikan bahan ejekan oleh Herry dan Jevin.
“Nangis aja, jangan ditahan,” bisik Lia pelan tapi Ares membalasnya dengan gelengan kecil. “Takut diejek sama Herry dan Jevin, ya?”
“Nggak kok, gue udah capek nangis dari kemarin. Sekarang maunya seneng aja, apalagi liat lo secantik ini hari ini, jadi tambang seneng.” Ares hendak mencuri kecupan pada pipi Lia tapi tatapan tajam Michio membuatnya mengurungkan niat.
Michio dan Thalita juga menjadi orang yang paling haru saat ini karena mereka tahu bagaimana perjalanan kisah singkat Jeffrey dan Oliv. Menyaksikan bagaimana hancurnya Jef kala itu ketika melihat istrinya mengembuskan napas terakhir. Sekarang, mereka menangis dan bersyukur karena pada akhirnya Jef menemukan sosok pendamping setelah delapan belas tahun.
“Jangan gombal ya, jangan macem-macem juga. Itu ada ayah sama ibu yang liatin,” bisik Lia pelan.
“Kalau nggak ada ayah sama ibu berarti boleh macem-macem, ya?”
“Diem atau gue pindah duduk?”
“So cute, my sweetheart.”
“Diem!”
Di sisi lain, ada Shasa yang belum bisa berhenti menangis padahal sejak tadi Mark sudah menenangkannya. Deon yang melihat bagaimana tangisan Shasa yang tak bisa berhenti mendekat lalu mendekap gadis itu ke dalam pelukan hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR PAPA [JAEROSE ft. JAEMIN, KARINA✔️]
FanficDear Papa, Kita mau Mama baru. Regards with love: Shasa & Ares. ©dear2jae 2021.