Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)
*
Ares senyum-senyum sendiri seperti orang gila saat berjalan pulang. Ia merapikan ujung bajunya yang masih terlihat kusut karena diremat oleh Lia. Mengingatnya membuat Ares ingin tertawa sebab Lia sangat berbeda ketika sedang bicara dengannya dan ketika berada di dalam kendalinya.
Tatapan Ares memicing seiring dengan langkah kakinya yang semakin cepat ketika melihat ada dua orang yang sedang berdiri berhadapan di depan gerbang rumahnya. Setelah dilihat lebih dekat, ternyata itu Mark dan Shasa. Sontak Ares langsung tertawa puas sebab ia punya bahan untuk meledek kakaknya karena saat ini Mark terlihat sedang mengusap kecil kepala Shasa.
Ares berdeham pelan yang membuat kedua orang itu langsung menoleh kaget tapi sebisa mungkin berekspresi biasa saja. "Lovey-dovey in front of my house. Waw."
"Gue pulang, ya." Mark mengabaikan guyonan Ares lalu pergi begitu saja.
"Hati-hati." Shasa berteriak kecil dan segera masuk dengan langkah besarnya. Mengabaikan adiknya yang kini berlari mengikutinya.
"Mark!" teriak Ares yang sontak membuat Shasa balik badan dan menyeret adiknya hingga masuk. Ia was-was, Ares akan bicara sesuatu tapi Ares malah memberontak dan kembali keluar sebelum Mark menghilang di belokan. "Lo berdua udah ngapain aja seharian? Ada agenda kissing nggak?"
"Sumpah ya nih anak! Jangan bikin gue kesel deh!" Shasa menyumpal mulut adiknya dengan tangan dan melayangkan satu pukulan pada punggung Ares yang sukses membuat Ares memekik tertahan karena rasanya sangat panas. "Filter dong kalo mau ngomong. Gimana nanti kalo tetangga denger?"
"Loh, beneran udah kissing?" terka Ares.
"Nggak!" desis Shasa.
"Iya juga nggak apa-apa sih sebenarnya. Lo juga udah gede, di Inggris sering, kan, sama temen-temen lo yang cowok. Eh tapi, kalo Mark tahu lo sering kissing, reaksinya gimana ya?"
"Dan gue juga akan ngasih tahu Lia kalo lo udah pernah having sex sama cewek lain di Inggris."
"Fitnah banget, mana pernah gue begituan!" Ares tidak terima. Ia menarik rambut kakaknya hingga gadis itu memekik kesakitan.
"Lo juga fitnah!"
"Suara kalian kedengaran sampai dalem. Ributin apa sih dari tadi?" Jef menyela ketika melihat anak-anaknya masuk rumah.
Tanpa mempedulikan papanya, Shasa langsung berhamburan memeluk Rose saat melihat perempuan itu sedang berada di dapur. Sedangkan Ares berlalu ke kamar untuk mengganti baju.
"Sekarang kamu lebih suka Tante Rosie ya dari pada Papa?" suara Jef agak ketus ketika ia menghampiri Rose dan Shasa di dapur.
"Iya, nggak tanya sekalian aku lebih sayang siapa?"
"Nggak, Papa udah tahu jawabannya."
"Siapa coba?" tanya Shasa.
"Tante Rose, kan?"
"Nggak, aku lebih sayang Papa." Shasa terkekeh lalu mengitari meja dan memeluk papanya kemudian mencium pipi papanya. "Aku sama-sama sayang kalian semua kecuali Ares."
"Dihh, gue juga lebih sayang Lia dari pada lo!" sahut Ares yang baru datang dan mendengar ucapan Shasa.
Hal itu langsung membuat perhatian Jef tersita. "Pacaran sama Lia?" tanyanya.
"Soon."
"Percaya diri banget. Belum tentu juga Lia mau sama lo," ejek Shasa yang masih bergelayut di samping papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR PAPA [JAEROSE ft. JAEMIN, KARINA✔️]
FanficDear Papa, Kita mau Mama baru. Regards with love: Shasa & Ares. ©dear2jae 2021.