1.🌸

1.8K 212 95
                                    

Cerita asli dan murni karangan saya,harap bijak dalam membaca dan saya berterimakasih untuk semuanya yang sudah menghargai cerita ini.
Jangan lupa tebarkan bintang dan komentar,jika ada saran.
Terimakasih banyak....








Keraguan yang semula tak ada kini muncul tiba tiba seiring dengan berjalannya detik. Kepalanya memutar kembali kalimat sang kekasih yang sudah memeluknya dengan erat. Sesekali mengendus aroma tubuhnya dari samping membuatnya merinding.

Detik jam berbunyi menggema didalam ruangan sunyi tanpa suara. Sunoo hanya bisa berdiri kaku didalam pelukan kekasihnya dengan pikirannya sendiri.

Menjalin hubungan dengan seorang pengusaha di perindustrian teknologi lebih dari kata membanggakan. Tampan dan memiliki perawakan yang sempurna membuat Sunoo semakin jatuh cinta pada sosok Jay.

Namun apa yang harus ia lakukan ketika laki laki itu meminta sesuatu yang lebih darinya. Menginginkan sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan sebelum mereka terikat janji dalam pernikahan.

Jay keturunan Amerika. Dari sana Sunoo bisa memahami jika semua kepribadian dan cara hidup Jay layaknya orang orang barat yang lebih menganut pergaulan bebas. Mereka tak ingin terikat oleh janji pernikahan yang menurut mereka akan menyulitkan hidup.

Sama seperti Jay yang tak ingin ada ikatan lebih dari sekedar berpacaran dengan Sunoo. Awalnya ia tak pernah tahu jika Jay tak pernah memiliki niat untuk menikah. Lebih menyukai kebebasan dengan kehidupannya tanpa menikah .

Andai saja ia tahu sejak awal, maka Sunoo tak akan pernah mau menjalin hubungan dengan Jay. Meskipun hubungan mereka terjadi atas rasa saling suka dan perasaan yang sama. Namun untuk hal seperti ini ia tak bisa melanjutkannya. Sunoo masih menjunjung tinggi nilai nilai ini. Sebagai guru dan seseorang yang berpendidikan, ia masih mengikuti aturan dalam keluarganya. Ia harus menikah dan baru akan melakukan hubungan seks setelah resmi terikat pernikahan.

Walau hatinya yang telah terlanjur jatuh cinta pada Jay harus merelakan laki laki itu pergi darinya ketika pikirannya lebih memilih untuk mengatakan hal yang sejak dulu tak ingin ia katakan karena ia benci dengan kalimat perpisahan.

"Jay, maaf. " Sunoo mendorong pelan tubuh Jay meskipun laki laki tinggi itu masih bertahan memeluknya dengan kepala yang sudah jatuh dibahu Sunoo.

Mengatakan putus memang hal yang mudah, namun di balik itu Sunoo merasa sedih pada dirinya sendiri. Sudah lama ia menunggu seseorang untuk berlabuh di hatinya. Saling mencintai dan menunggu untuk datangnya hari bahagia, tapi sepertinya ini bukan waktu yang tepat baginya. Ini bukanlah jalan untuknya. Didalam hatinya Sunoo berpikir jika ia tak ingin melepaskan Jay, namun ia juga berpikir jika Jay mungkin saja bukan jodohnya.

"Saya nggak bisa menuruti keinginan kamu Jay. " Sunoo kembali mendorong tubuh Jay menjauh darinya. Laki laki itu menatapnya dengan sayu meskipun mata elangnya tetap memperhatikan Sunoo dengan lekat. Sebelah tangannya menggaruk kepala beberapa kali sebelum akhirnya tersenyum miring.

"Kenapa? "

Sunoo tak bisa mengatakan apapun sebenarnya. Jujur ia masih mencintai Jay. Jika seperti ini ia jadi merasa bersalah dan merasa tak enak telah memilih jalannya.Ia tahu jika Jay juga memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

Ini demi kebaikan. Jay bukanlah orang yang tepat untuknya. Ia yakin jalan yang ia pilih kali ini akan membawa dirinya pada seseorang yang lebih baik.

Tatapan Sunoo jatuh kebawah. Tak bisa melihat wajah Jay yang mungkin saja murka jika mendengar hal ini. Bibirnya terbuka sedikit dengan suara pelan berkata, takut jika Jay benar benar marah ataupun tidak Terima dengan keputusannya yang tiba tiba. Ia tahu Jay seseorang yang tempramental.

Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang