45.🌸

255 45 29
                                    

"SEJAK KAPAN KAMU BERUBAH SEPERTI SEORANG BAJINGAN!!" Tamparan keras mendarat tepat pada pipi kiri Niki yang berdiri kaku dihadapan sang ayah dengan mata nanar menatap kebawah. Hatinya bergemuruh marah dan kesal ,namun air matanya tidak turun sama sekali meski ia begitu terkejut dengan perlakuan ayahnya yang berubah drastis setelah mendengar kabar tentang Heeseung.

Benaknya ingin sekali berteriak kesal dan kembali menarik Heeseung untuk segera ia habisi bila perlu,karena saat ini perasaanya begitu lebur. Perasaan bersalah ,kecewa,marah,benci dan dendam tertanam begitu dalam ketika mengingat Sunoo yang menangis dengan wajah terluka mengatakan jika hubungan ini tak akan baik lagi.

Hatinya terluka,kecewa pada diri sendiri karena ia telah melukai hati serta fisik Sunoo. Merenungkan kembali kejadian beberapa jam tadi membuatnya sangat menyesal. Dalam hati kecilnya membenarkan apa yang Sunoo ucapkan,jika dirinya memang tidak pantas untuk dipercaya.

"Apa yang kamu lakukan itu hampir saja membunuh pamanmu sendiri,setelah beberapa waktu lalu kamu hampir membunuh Jungwon." Suara yang tadi terdengar begitu menggelegar kini terdengar rendah dengan hembusan nagas susah payah menahan emosi.

Lee Dong Wook menatap wajah diam anaknya dengan sendu. Sungguh ia baru saja kelepasan telah menampar anaknya sendiri karena terlalu emosi. Akhir-akhir ini Niki semakin brutal dengan sikap yang semakin semaunya sendiri. Ia tidak ingin sang anak yang seharusnya menjadi teladan baik,berubah menjadi seseorqng yang sulit dikendalikan dan diatur.

"Kenapa kamu melakukan itu,Niki?" Tanyanya dengan pelan,mencoba lebih lembut pada Niki yang sejak dulu sudah terbiasa akan sikap lembut dan kesabarannya.

Mendengus pelan,mata Niki bergerak menatap wajah ayahnya dengan kaku.
"Niki sayang Sunoo,pa." Suaranya terdengar pelan dengan semua ingatan dan rasa bersalah yang berputar dalam kepalanya. Saat itu juga air matanya menetes ketika tangan sang ayah menariknya erat kedalam pelukan hangat untuk sang anak.

"Cara kamu salah nak," Niki diam tak bergerak. Menatap kedepan dengan tatapan lurus.
"Jangan membuat kamu melakukan kesalahan yang sama jika kamu tidak mau kehilangan dia."

Dong Wook menepuk pundak Niki beberapa kali.
"Bersikaplah dewasa Niki,kamu sudah bukan anak kecil lagi."



_________________________________________


Rasa sakit terasa pada pipi serta sudut bibirnya hingga membuatnya sulit untuk membuka mulut meski sedikit. Mungkin ini akan terasa biasa saja jika laki-laki yang mendapatkan lukanya,tapi untuk seorang wanita seperti Sunoo ini adalah hal yang terasa perih.

Bola matanya menatap pada hordeng besar berwarna hijau didepannya. Kemudian beralih menatap dinding putih bersih di ruangan tempat ia berbaring saat ini. Kepalanya terasa sakit saat ia mengingat lagi ketika Niki yang hampir membunuh Heeseung.

Suara pintu yang terbuka langsung mengalihkan tatapannya menuju dua orang yang masuk dengan senyum hangat. Sedikit menarik senyum susah payah ketika sang ibu yang sudah berdiri disampingnya,mengusap lembut rambutnya dengan sebuah senyum bahagia.

"Maaf ya,tadi Ibu tinggal sebentar karena Ibu pikir kamu belum sadar." Da Eun meletakkan beberapa bungkus roti dan satu kotak susu ke atas nakas.

"Tadi nggak sengaja ketemu Jay,jadi Ibu sekalian ajak kesini buat jenguk kamu." Da Eun tersenyum melirik Jay yang juga melemparkan senyum pada Sunoo.

"Saya harap kamu lekas pulih." Ucap laki-laki itu dengan canggung ,yang dibalas dengan anggukan serta senyuman lebih canggung lagi oleh Sunoo.

"Kamu haus kan? Ini minum air putih dulu." Da Eun mengulurkan gelas pada Sunoo yang sudah beranjak duduk bersandar.

Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang