37.🌸

247 46 11
                                    

Berjanji untuk tidak terlalu mengikat dan posesif,membuat Sunoo kembali percaya sepenuhnya pada Niki. Memang sudah delapan puluh persen sikap laki-laki itu berubah. Bukan laki-laki yang mengekang ,dulu Niki adalah seseorang yang selalu mencoba mengerti.Seiring berjalannya waktu ,dengan adanya laki-laki lain yang kembali masuk kedalam pikiran Sunoo membuat Niki perlahan berubah menjadi bersikap keras.

Semua perngertiannya memang tidak menghilang,namun perhatian yang Niki berikan kini tak jauh berbeda dari seseorang yang begitu takut untuk ditinggalkan. Terlalu berlebihan dalam bersikap dan mengawasinya tentu saja membuat Sunoo menjadi seperti berada dalam ikatan laki-laki yang begitu posesif hingga lama kelamaan sikap tersebut hampir mendekati arti obsesi meski ia sadar sepenuhnya Niki tulus sejak awal.

Sikap yang selalu ingin bersamanya,rasa cemburu yang terlampau begitu besar,serta larangan-larangan dari Niki jujur membuat ia mengerti seberapa besar perasaan Niki terhadap dirinya.Apalagi setelah mereka makan malam bersama,hal itu juga membuat Niki menjadi semakin erat menggenggamnya. Namun karena sikap-sikap itu juga yang membuatnya kerap kali merasa tidak nyaman. Merasa tidak enak pada orang-orang disekitarnya setiap kali laki-laki itu datang untuk menariknya menjauh dari orang lain. Meski dengan jelas dan begitu tahu jika ia hanya sekedar mengobrol.

Dan itu terjadi setelah hubungan mereka membaik beberapa hari itu. Seperti biasa Sunoo akan makan siang di Cafetaria bersama Sunghoon,namun obrolan mereka terputus dengan tiba-tiba karena Niki dengan wajah datar menghampiri mereka.

"Niki?" Mata Sunoo mengikuti langkah kaki Niki yang bergerak menuju meja mereka,dengan Sunghoon yang ikut melihat kejadian ini tanpa mengatakan apapun.

Tangan besar itu mengambil satu tangan Sunoo. Menariknya pelan dengan wajah datar menatap kedua mata Sunoo yang tampak bingung.Meski dirinya merasa heran dan tak ingin berdiri tapi akhirnya Sunoo beranjak dari kursi. Detik itu juga Sunoo melangkahkan kakinya mengikuti Niki yang terus menariknya tanpa ia sempat mengatakan apa-apa pada Sunghoon yang seakan bertanya-tanya.Apakah mereka baik-baik saja?

Meski terus menariknya dengan wajah datar,tapi Niki menariknya dengan pelan tanpa ada rasa sakit pada pergelangan tangannya hingga mereka sampai di lorong samping laboratorium .

Menghadapkan tubuh Sunoo ke arahnya,tangan Niki masih memegang pergelangan Sunoo. Ingin melepasakannya tapi ia mengerti jika akan membuat mereka berdebat saja nantinya dalam keadaan Niki yang seperti ini tentu saja mudah sekali tersulut emosi.

"Saya rasa kita harus makan siang berdua mulai besok." Ujarnya dengan suara berat dan pelan.Mengerti dengan keadaan Niki yang semakin hari semakin seperti ini,Sunoo hanya bisa tersenyum.Berapa kali pun mereka berdebat tentang ini,tentu saja akan membuat keadaan semakin parah. Niki yang terlalu cemburu dengan hubungan Sunoo dan Sunghoon tidak akan membaik jika ia menyangkal dan membantah apa yang laki-laki itu perintahkan. Sikap Niki akan semakin parah jika ia menunjukkan sebuah penolakan terang-terangan untuk mengatakan tidak suka atas sikap ini.

Walau ia merasa ini akan terus berlanjut dan berakibat buruk untuk hubungan mereka,namun ia sadar jika apa yang Niki lakukan sesungguhnya untuk membuat hubungan mereka baik-baik saja tanpa adanya orang lain. Saat ini ia hanya bisa menjaga hubungan mereka dengan saling mengerti dan berusaha sebisa mungkin untuk menghadapi sikap Niki yang berubah keras kepala dengan kesabaran yang lebih tinggi.

Mengangguk pelan Sunoo tersenyum tipis.
"Iya." Ujarnya pelan sembari melepaskan dengan hati-hati tangan Niki dari tangannya agar tidak membuat laki-laki itu berburuk sangka.
"Mulai besok." Tambahnya yang dibalas dengan senyum manis Niki yang mengusap pipinya pelan.









______________________________________________











Tak seperti apa yang diucapkan,Sunoo tak ada ketika makan siang. Hari ini ia sudah menyiapkan kotak bekal yang sengaja ia bawa dari rumah setelah menyuruh pelayannya untuk memasak. Jam istirahat tiba namun Niki tak melihat Sunoo di Cafetaria. Wajahnya datar melangkah mengelilingi Cafetaria dengan kotak bekal ditangan.

Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang