"Kamu nggak berkemas untuk besok?" Suara halus itu terdengar.Kakinya yang melangkah pelan menuju pada sofa dikamarnya. Tangannya membawa nampan dengan dua mug putih berisikan cokelat panas yang baru ia buat. Pada musim salju seperti ini memang akan lebih enak jika minum cokelat panas sebagai penghangat tubuh. Udara dingin terasa semakin menusuk kulitnya yang hanya dilapisi oleh piyama berbahan sutera berwarna putih.
Wajah yang semula menghadap keluar jendela itu kini menoleh kebelakang melihat wanita yang baru saja meletakkan nampan ke atas meja lalu berjalan mendekat padanya.
"Semuanya sudah disiapkan papa dan asistennya." Tangannya mengambil tangan Sunoo,membawa wanita itu ikut berjalan keluar kamar menuju balkon untuk melihat pemandangan luar. Kerlip lampu terlihat indah dengan salju yang berjatuhan. Ketika mata mereka menatap kebawah sana,mereka bisa melihat salju tipis yang sudah menutupi aspal serta tepi jalan."Sudah satu minggu salju turun." Gumamnya setelah memegang pinggiran pagar balkon dengan kedua tangan. Sementara Sunoo berdiri tepat disamping Niki dengan tangan memeluk dirinya sendiri. Angin yang berhembus memang membuatnya merasa dingin,tapi sepertinya Niki tak merasa dingin sama sekali meskipun tangan laki-laki itu memegang salju yang menempel pada pagar.
"Datang tiba-tiba dan pergi begitu saja. " Niki menatap kedepan dengan mata berkedip. Tangannya melepaskan pegangan dari pagar, tubuhnya sedikit bergerak menghadap Sunoo didepannya dengan senyum tipis. Menatap manik cokelat dihadapannya dengan perasaan yang sulit ia ungkapkan.
"Saya harap kamu nggak seperti salju." Menarik senyum simpul sembari membawa tangan Sunoo dalam genggamannya ,membuat wanita cantik didepanya itu sedikit mengernyit karena ia baru sadar jika tangannya begitu dingin untuk menyentuh tangan hangat Sunoo.
"Sunoo,apa wajar kalau saya merasa ragu untuk kesekian kali?" Kedua mata hitamnya bergerak mencari jawaban pada mata cokelat yang mengerjap menatapnya dalam diam. Bibir merah muda itu tak terbuka sama sekali membuatnya menarik nafas pelan kembali berujar tenang.
"Semakin kesini,justru saya yang merasa kamu akan pergi dari saya." Niki memperhatikan wajah anggun didepannya tanpa berkedip. Perasaannya menjadi tidak nyaman jika memikirkan hal ini. Ia merasa takut akan kehilangan Sunoo jika suatu saat nanti wanita itu sendiri tanpa dirinya selama lima tahun. Itu bukan waktu yang singkat ,ia paham dan mengerti. Meski ia merasa yakin jika mereka sama-sama memiliki perasaan yang dalam satu sama lain,tapi lagi lagi ia takut jika Sunoo merasa jenuh dengan hubungan mereka yang seperti ini. Ia takut waktu lima tahun selama ia menempuh pendidikan di Jerman adalah waktu dimana Sunoo merasa bosan hingga sesuatu akan berubah. Hanya itu yang ia takutkan.
"Saya hanya terlalu memikirkan itu." Lanjut Niki dengan nada pelan seperti frustasi dan tentu itu membuat bibir Sunoo tersenyum hangat. Semuanya akan merasakan kekhawatiran yang sama ketika seseorang yang kita jaga dan sayangi akan pergi dari sisi kita meski itu hanya dalam waktu sementara. Ia tahu apa yang sedang laki-laki itu takutkan karena ia sendiri sebenarnya juga sedang merasakan hal tersebut. Hanya saja ia menyimpan rasa cemasnya agar Niki tak ragu untuk memilih keputusan tersebut.
"Sunoo," Niki menghentikan ucapannya sendiri,tangannya bergerak naik memegang tengkuk kekasihnya. Bola mata hitamnya menatap lekat pada kedua mata Sunoo. Memperhatikan wajah itu cukup lama dalam diam.
Menunggu beberapa detik namun Niki hanya diam tanpa bicara sedikitpun, bisa ia dengar laki-laki itu menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya perlahan kemudian melepaskan tangannya dari Sunoo.
"Kenapa?" Tanya Sunoo akhirnya saat Niki berjalan masuk ke kamar. Kakinya mengikuti langkah laki-laki itu hingga mereka sama-sama berada disebelah ranjang dengan mata saling menatap. Tak ada pikiran lain di benak Sunoo selain memikirkan bagaimana harinya nanti saat Niki tak ada didekatnya selama lima tahun lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch)
Fiksi Umum~~Bukan sebuah kesalahan ketika murid mencintai gurunya sendiri. #Romance #semibaku #baku ________________________________________ ~Suatu kebimbangan diantara ambang perasaan untuk menerima atau kembali pada titik lama,hingga hati memilih dimana ia...