Sunoo sudah sampai sejak tadi malam. Ibunya tersenyum lebar menyambut anak perempuannya yang baru pulang lagi setelah dua bulan ini. Meskipun beberapa kali ia sempat mengunjungi anaknya, tapi akan terasa berbeda jika sang anak yang pulang.
Biasanya mereka akan menghabiskan waktu bersama. Sunoo yang pada dasarnya tidak terlalu menyukai berbelanja, jadi harus menghabiskan waktu mengelilingi pusat perbelanjaan hingga sore bersama sang ibu.
Seperti hari ini. Pagi pagi sekali ibunya sudah mengetuk pintu kamar membuatnya yang memang sudah mandi langsung membuka pintu. Menatap sang ibu yang sudah rapi dengan celana bahan besar dan baju atasan berwarna cokelat. Tahu betul apa yang akan ibunya lakukan jadi Sunoo sudah bersiap dengan celana bahan dan blues putih.
"Kamu sudah siap kan? " Da Eun tersenyum melihat Sunoo yang hanya mengangguk pelan. Ingin sekali ia menghabiskan waktu dengan sang anak setiap waktu, namun putrinya tersebut bukanlah tipe tipe perempuan yang gemar hura hura seperti perempuan pada umumnya. Perkerjaan Sunoo yang menjadi guru seni juga membuatnya tidak memiliki banyak waktu luang untuk bersantai.
"Ibu mau belikan kamu baju lagi karena ibu lihat baju kamu itu itu saja. " Sunoo menatap dirinya sendiri. Ibunya bhan tidak tahu dengan kesehariannya karena mereka tidak tinggal bersama, tapi bisa bisnaha sang ibu mengatakan bajunya itu itu saja. Bukan bajunya ynga itu itu saja, Sunoo memang tak memiliki model baju lain selain celana bahan, kemeja, blus, dan blazer.
"Bukan baju Sunoo yang dikit bu, memang modelnya semuanya sama. "
Da Eun mencibir.
"Makanya ibu bilang itu itu saja karena baju kamu satu model. Bosen lihatnya selalu formal dan rapi. Kamu kelihatan seperti wanita karir yang bosenin kalau pakai baju seperti itu terus Sunoo, sekali kali kamu pakai baju dress atau pakaian feminim yang lebih cantik. ""Kamu tahu kan laki laki itu nggak suka perempuan yang terlalu sibuk, seperti ibu ini yang mereka suka. Ibu nggak kerja karena ayah kamu nggak suruh. Harus fokus jadi ibu rumah tangga rumahan. "
Bisa dikatakan begitu meskipun ia tahu ibunya tidak melakukan apapun di rumah selain duduk santai dan mengikuti kegiatan ibu ibu sosialita. Tentu saja hanya santai dan menghabiskan waktu hari harinya dengan hobi sendiri.
Da Eun tersenyum lebar. Menepuk pundak Sunoo pelan.
"Ibu tunggu dibawah, dandan yang cantik siapa tahu ketemu jodoh di jalan. " Ujarnya membuat Sunoo hanya mengangguk. Selalu ia memgiyakan saja ucapan sang ibu agar tidak terjadi perdebatan.Berbeda dengan sang ayah, ibunya memang lebih cerewet dan memperhatikan Sunoo. Mungkin karena mereka sama sama perempuan membuat ibunya lebih seperti ini. Bersikap berlebihan dan terlalu takut jika Sunoo tak seperti yang ia harapkan.
________________________
Satu jam lebih Sunoo berada didalam pusat perbelanjaan. Kakinya sudah merasa cukup pegal karena terus melangkah mengikuti sang ibu yang terus memilih barang barang yang hendak dibeli dari toko satu ke toko yang lain.
Beberapa kali ibunya memilih-milihkan baju serta pakaian yang lain untuknya. Kini sudah beberapa paperbag yang ia bawa berisikan pakaiannya sendiri karena pilihan ibunya. Bahkan ia hanya membeli satu pakaian yang pilihannya sendiri. Sebuah blus berwarna pink muda lembut berbahan halus dengan tali besar di lehernya yang menjuntai hingga perut. Akan terlihat cantik ketika dipakai dan diikat menjadi simpul pita.
"Kamu kenapa? " Da Eun berjalan mendekati Sunoo yang duduk di bangku sebelah toko baju. Satu tangan Sunoo melihat kakinya sendiri yang terasa pegal dan juga sedikit lecet pada bagian tungkainya karena ia memakai heels. Sebenarnya tadi ia ingin memakai flatshoes biasa agar tidak sakit, namun ibunya sudah memintanya untuk memakai heels.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch)
General Fiction~~Bukan sebuah kesalahan ketika murid mencintai gurunya sendiri. #Romance #semibaku #baku ________________________________________ ~Suatu kebimbangan diantara ambang perasaan untuk menerima atau kembali pada titik lama,hingga hati memilih dimana ia...