40.🌸

282 50 29
                                    

Kalian dimana SunKi lovers.... 😭 kemana yang selalu nimbrung di kolom komentar buat semangatin saya dan Sunoo untuk mertahanin hubungan mereka😭😭

Saya update lagi.. Saya harap kalian suka. Jangan lupa tekan bintang dan komentar ya say.. 😚😚😚😘🙏











Suara keyboard terdengar memenuhi ruangannya ketika jari-jari lentik itu mengetik sesuatu disana.Iris cokelat muda yang indah itu fokus pada layar yang menampilkan data data penting serta semua laporan-laporan untuk ia serahkan pada setiap wali kelas tentang penilaian musik serta menggambar .

Suara bel yang berbunyi tak membuatnya beranjak dari kursi. Sunghoon yang lewat,sempat menawari untul pergi ke Cafetaria bersama. Namun ia menolak dengan alasan masih banyak hal yang harus ia lakukan hari ini karena ia tak ingin membawa pulang perkerjaan ke rumah.

Mengalihkan pandangannya sekilas pada ponsel disebelahnya ketika sebuah pesan masuk. Matanya menyipit membaca sekilas pesan tersebut,hingga sedetik kemudian bola mata itu melebar. Tanpa berpikir apapun lagi,dengan cepat ia beranjak dari kursi. Mengambil ponselnya dan berjalan cepat keluar ruangan menuju ke tempat dimana alamat yang ada didalam pesan.

Dari kejauhan ia sudah bisa mendengar suara riuh dari Cafetaria. Semakin mempercepat langkahnya dengan jantung berdetak. Dengan susah payah ia berjalan menerobos para siswa yang sudah bergerombol. Berdesak-desakan hingga ia bisa melihat dua laki-laki sedang berkelahi didepan sana. Ia juga melihat Sunghoon yang tampak sulit ingin memisahkan karena dua siswa itu selalu memberontak sementara tak ada lagi guru lain selain Sunghoon.

Teriakan para siswa yang membuat suasana semakin riuh membuat kepala Sunoo terasa sakit. Matanya menatap laki-laki yang menerima hantaman kuat dari siswa lawannya hingga terjatuh keatas meja kantin. Beberapa mangkuk dan juga nampan yang ada disana berjatuhan dan pecah berserakan dilantai.

Entah apa yang menjadi permasalahannya hingga kedua siswa itu berkelahi di Cafetaria. Tatapannya yang sejak tadi terpaku pada salah satu siswa itu kini mengerjap pelan saat salah satu siswa terjatuh kelantai .Sebisa mungkin Sunoo ingin memisahkan ketika dengan jelas ia lihat Niki menghantam wajah siswa dibawahnya tanpa ampun.

Sunghoon yang mencoba menarik Niki dari sana akhirnya bisa menahan tubuh Niki hingga menjauh dari siswa yang penuh dengan memar dan darah. Sunoo berteriak tertahan melihat hidung siswa itu mengeluarkan banyak sekali darah. Ia takut jika siswa itu mengalami patah tulang pada bagian hidung hingga membuat siswa itu berteriak keras sembari memeganginya.

Bergerak cepat,Sunoo menelepon ambulans untuk pertolongan siswa tersebut. Menghampiri siswa laki-laki itu kemudian mengeluarkan sapu tangan dari kantong blezernya untuk menyeka darah yang keluar dari hidung sang murid.

Matanya melirik sekilas pada Niki yang hanya diam berdiri menatapnya. Tangan laki-laki itu bergerak mengusap sudut bibirnya sendiri dengan tatapan nanar melihatnya yang sedang menolong siswa didepannya.

Ia kecewa kenapa Niki masih saja tak menghilangkan kebiasaan buruknya. Ia pikir Niki tak lagi melakukan hal-hal bodoh semacam ini. Bukan untuk yang pertama kalinya ia tahu jika laki-laki itu kerap sekali berkelahi,tapi ini untuk yang kesekian kalinya. Tak mendengarkan apa yang ia ucapkan sepertinya Niki memamg sulit untuk berubah menjadi lebih tenang. Meski saat bersamanya pribadi laki-laki itu bisa tenang dan sabar,tapi tidak terhadap orang lain.

Sunoo mengangguk ketika Sunghoon mendekat,mengangkat siswa tersebut untuk dibawa ke UKS selama menunggu ambulan datang. Semua siswa yang ramai sudah mulai pergi ketika bel masuk berbunyi. Ia pikir Niki juga sudah beranjak dari sana,tapi ternyata laki-laki itu masih berdiri menatapnya tajam dengan bibir terkatup rapat.

Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang