24.🌸

367 65 68
                                    

Detik jam bergerak pelan seiring waktu yang berjalan, menimbulkan suara ditengah kesunyian. Sudah hampir tengah malam namun Sunoo tak bisa memejamkan mata barang sedikitpun. Sudah mencoba untuk tidur tapi tetap saja ia terjaga. Ini semua karena tadi sebelum jam sembilan ia tertidur dan akhirnya terbangun jam setengah sepuluh dan sekarang tidak bisa tidur lagi.

Sunoo mengambil ponselnya dari sebelah bantal. Matanya melihat semua pemberitahuan yang masuk, tak ada satupun pesan dari Niki membuatnya sedikit heran. Biasanya laki-laki itu akan mengiriminya sebuah pesan aneh setiap malam.Tapi kenapa kali ini tidak?

Mengerjap pelan, Sunoo menurunkan kaki telanjangnya untuk meraih sendal dibawah sana. Alisnya sedikit mengerut saat telinganya mendengar suara dari dapur. Seperti suara air yang mengalir namun sebentar,kemudian hilang.

Mungkin ada keran yang-belum ia tutup atau bocor? Sunoo menebak nebak sendiri dengan bingung sebelum akhirnya memilih untuk keluar dari kamar. Berjalan pelan. Detik itu juga matanya melebar dengan tangan memegangi dada. Sunoo menghembuskan nafas lega tapi juga masih merasa kaget karena Niki yang terlihat sedang berdiri di depan washtuffel membelakanginya.

Bola matanya menyapu seluruh dapurnya yang terlihat cukup berantakan. Ada bekas tepung dan juga cokelat yang tumpah dilantai maupun meja dan kompor.

Sejak kapan Niki kesini? Sunoo berpikir sendiri entah apa yang membuat laki-laki itu bisa tiba-tiba berada di apartemennya. Baru hendak melangkah lagi, Niki sudah berbalik. Bibir Niki mwngulas senyum manis melihat Sunoo berdiri didekat pintu kamar dengan piyama putih dan rambut yang tergerai. Baru kali ini ia lihat rambut Sunoo yang bebas terjuntai kepuncak dan punggung.

"Kenapa bangun? " Niki mengambil serbet untuk mengeringkan tangannya karena baru saja ia mencuci tangan setelah mencoba membuat buggeopang sendiri. Rasanya ia tak bisa tidur dan akhirnya memutuskan membuat kue itu karena merasa bosan. Meskipun cokelatnya hanya sedikit tapi Niki tetap membuatnya dan memilih untuk tak memakai cokelat pada sisa adonannya yang lain.

Sunoo berjalan pelan, rasanya ia masih bingung kenapa Niki bisa disini. Matanya melirik meja ketika telah berdiri disamping meja makan. Ia melihat ada satu piring buggeopang yang tampak kecokelatan dan ada beberapa yang hampir gosong. Sekali lagi Sunoo melihat keadaan dapurnya yang berantakan dan menghembuskan nafas pelan. Ternyata Niki yang melakukan semua itu.

"Saya bikin sendiri karena bosen. " Niki tersenyum. Mengambil lap meja kemudian membersihkan semua kekacauan yang ia buat ditengah malam ini.

Sunoo yang sejak tadi masih belum bersuara, melangkah mengambil segelas air minum. Berdiri disamping meja dengan mata memperhatikan Niki yang sedang membereskan semuanya. Hingga laki-laki itu sudah selesai dengan kegiatannya dan kembali mencuci tangan barulah Sunoo membuka bibirnya untuk bicara.

"Kapan kamu kesini? " Itu memang yang sejak awal ingin ia tanyakan. Ia sepenuhnya sadar jika memang saat ia akan tidur tadi tak ada Niki di apartemennya. Mengetahui Niki yang memang sudah tahu tentang password nya membuat Sunoo yakin jika Niki datang tiba-tiba dan ternyata ia sudah tertidur lebih cepat hingga laki-laki itu pada akhirnya menghabiskan waktu dengan kegiatannya sendiri.

"Jam sembilan tadi. " Niki berjalan, mengambil satu buggeopang dari piring. Mengulurkannya pada Sunoo yang berdiri dihadapannya dengan mata mengerjap sebelum menerima kue buatannya itu.

"Enak? " Niki ikut mengambil buggeopang, namun masih memegangnya saja karena ia ingin mendengar komentar dari Sunoo yang sudah mencicipi kue ikan tersebut. Kepala Sunoo mengangguk pelan sambil terus mengunyah kemudian menggigit lagi buggeopang.

"Nggak ada cokelatnya? " Gumam Sunoo dengan heran melihat buggeopang ditangannya yang memang tak ada cokelatnya sama sekali.

"Nggak cukup, cuma beberapa saja yang ada cokelatnya. " Niki tersenyum menahan tawa karena dirinya sendiri. Merasa apa yang ia lakukan adalah hal aneh yang mungkin membuat Sunoo heran. Tapi ini bukan pertama kalinya ia membuat buggeopang sendiri. Terhitung sudah tiga kali sejak ia menyukai makanan itu.

Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang