27.🌸

317 57 43
                                    

"Niki? " Gumam pelan Sunoo dengan tangan yang masih memegang handuk kecil berwarna putih. Pagi hari ketika ia masih mengeringkan rambut, belum berbunyi. Sempat mengira yang datang adalah Niki, namun merasa heran kenapa laki-laki itu tidak langsung masuk saja sementara sudah mengetahui password apartemennya. Namun matanya saat ini benar benar melihat Niki didepan pintu dengan seragam sekolah rapi dan sebuah tas hitam yang ada di bahunya.

"Pagi.. " Tersenyum kecil Niki melangkah maju mengulurkan kedua tangannya untuk memeluk tubuh Sunoo . Hal yang selalu laki-laki itu lakukan diterima Sunoo dengan seulas senyum. Ia pikir laki-laki itu masih marah karena semalam ia tahu Niki pulang ditengah hujan deras karena kesal pada Sunoo yang menerima telepon Jay. Sebenarnya bukan itu alasan yang paling tepat karena ia mengerti Niki hanya merasa cemburu akan sikap Sunoo yang masih berkomunikasi dengan sang mantan sementara telah memiliki hubungan dengannya.

"Kenapa nggak langsung masuk? " Tanya Sunoo setelah Niki melepas pelukan mereka. Tak menjawab laki-laki itu hanya mendorong pelan tubuh Sunoo dengan satu tangan untuk masuk kedalam.

"Saya pikir kamu mau tanya 'kenapa kesini? ' " Sindirnya kemudian tersenyum membuat Sunoo hanya diam tanpa ekspresi. Mana mungkin ia menanyakan hal seperti itu lagi jika hubungan mereka sudah seperti ini. Kecuali jika Niki tiba-tiba datang diwaktu yang tidak tepat–mungkin.

"Apa Jay jadi kesini? " Sunoo menoleh pada Niki yang berdiri disampingnya. Pertanyaan Niki membuatnya mengerti dan sangat jelas jika laki-laki itu memang merasa tidak nyaman dengan kedekatakan Sunoo dan Jay. Ya walau begitu, tidak mungkin Sunoo menjauh tiba-tiba sementara Jay tetap bersikap baik . Selama tak ada maksud untuk kembali, tidak masalah untuk Sunoo berteman baik dengan Jay.

"Sepertinya ibu saya yang kesini, bukan Jay. "Mungkin ia benar karena setelah Jay menelepon ibunya mengatakan lewat pesan jika ibunya yang akan datang.

Niki mengangguk pelan. Jika biasanya laki-laki itu membawa makanan, kali ini Niki tampak langsung meletakkan tas ke sofa. Mengambil remote TV kemudian mencari siaran kartun beruang yang biasa ditontonnya.

" Niki, seragam kamu kusut kalau kamu tiduran begitu. "Tegur Sunoo ketika Niki justru merebahkan diri ke sofa. Mendapat teguran dari Sunoo hanya ia balas dengan lirikan sekilas sebelum akhirnya menutup kedua mata dengan tangan terlipat ke atas dada. Membiarkan TV balik menontonnya. Menghela nafas pelan, Sunoo membiarkan Niki dalam posisi itu. Ia berjalan masuk ke kamar. Meletakkan handuk kemudian mengeringkan rambutnya dengan hairdryer agar bisa ia ikat seperti biasa. Beberapa menit ia dikamar hingga selesai barulah ia keluar lagi dengan sebuah tas dan juga ponsel yang ada ditangan.

Berjalan menuju sofa,dengan tubuh sedikit tertunduk tangannya memegang bahu Niki.
" Apa kamu ada masalah? "Suara lembut Sunoo terdengar jelas di telinga Niki. Sengaja Sunoo melakukan hal itu, menanyakan kalau kalau ada sesuatu yang terjadi pada laki laki itu karena ia merasa hari Niki Niki tak terlihat seperti biasanya. Mungkin saja ada masalah lain yang sudah terjadi meski didalam hati ia menebak jika ini masih masalah tentang Jay, tapi ia tak ingin mengambil kesimpulan sendiri. Ada baiknya ia bertanya .

Tak ada jawaban, mata Niki masih tertutup. Sunoo mengerti Niki masih tetap seorang remaja yang butuh perhatian lebih besar meskipun laki laki itu tetap bersikap lebih dewasa dari usianya, namun usianya tetap delapan belas tahun. Bagaimanapun ia sadar jika dirinya harus bisa mengerti akan hal ini dalam hubungan mereka.

" Mungkin nggak cerita sekarang. "Sunoo mengerjap menatap wajah Niki yang tak menampilkan ekspresi apapun.
" Kita berangkat sebelum telat, sudah jam tujuh lewat. Hari ini kita nggak latihan. " Ujar Sunoo tiba-tiba membuat Niki langsung membuka matanya. Menatap lurus keatas .

"Oke nggak latihan. " Sahutnya cepat kemudian beranjak duduk. Mengambil tasnya sebelum kemudian menarik tangan Sunoo untuk segera keluar.












Look At Me( SunKi) Enhypen /END (Switch) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang