Jungkook kini berada diteras rumahnya. Ia duduk di kursi sambil sesekali menengok jam tangan. Sudah hampi pukul 10 malam. Dan Seokjin belum tiba. Padahal biasanya ia akan datang pukul 9 tepat. Ia khawatir, tidak biasanya Hyung itu pulang terlambat tanpa mengabarinya.
Tidak lama lampu motor dari arah selatan datang. Itu milik Seokjin ia berhenti didepan rumah.
Jungkook langsung berdiri dan menghampiri Hyungnya.
Jin membuka helm dan membetulkan rambutnya.
"Hyung kenapa baru pulang?."
Tidak menjawab Seokjin malah menenteng keresek hitam dan diangkatnya keatas.
"Hyung membelikanmu ini. Sudah lama kita tidak makan martabak manis."
Langsung mata Jungkook melebar dan berbinar kala mendengar hal tersebut. Memang tidak sering Jin membelikan makanan luar karena mereka lebih banyak masak sendiri.
"Waahhhhh. Kesukaan Kookie. Ayo hyung masuk kita makan sama-sama."
Jin lalu berdiri dan berjalan gontai masuk kedalam bersama sang adik. Hari pertama ini sangat melelahkan baginya, sejak pagi ia tidak henti bekerja. Walau lelah, namun ini menyenangkan baginya. Karena hari pertama sudah mendapat beberapa pelanggan. Ia yakin dalam satu minggu ini pasti akan memiliki uang yang lebih.
"Hyung mandi dulu. Kookie makan duluan saja ya."
Ia langsung mengambil handuk dan berjalan kekamar mandi. Air yang dingin itu menyentuh kulitnya. Mandi di malam hari membuat Jin menggigil. Sehingga ia mempercepat acara mandinya dan keluar lalu memakai pakaian.
Jin berjalan keluar. Ia melihat Jungkook yang masih duduk di meja makan dan belum menyentuhnya sama sekali.
"Kenapa Kookie belum makan hm?."
"Aku ingin makan bersama Hyung."
Dulu saat Jungkook kecil, ia selalu mendapat pesan bahwa jangan makan sebelum Jin siap. Namun sekarang tidak disangka adiknya masih menerapkan hal itu. Gemas.
"Aigoo.. Ne kita makan Kajja."
Jin mengambil satu potongan itu dan meletaklannya dipiring.
Sementara Jungkook, ia langsung memakannya. Nampak bahwa ia sangat lahap menikmati martabal keju kesukaannya itu.
Jin masih memandangi makanannya. Sejujurnya ia tidak lapar sama sekali walau hanya makan saat pagi. Tapi ia harus tetap makan demi energi tubuhnya untuk besok.
Hanya satu potongan itu yang sanggup Jin makan. Ia tidak bisa makan lagi, mungkin perutnya akan menolak jika ia paksakan.
"Hyung makan lagi! Nanti kookie habiskan kalau hyung tidak mau."
Jin tersenyum "Habiskanlah. Hyung kenyang walau hanya melihatmu makan."
...
Paginya Jungkook lagi-lagi makan sendirian. Ia malas tapi ini masakkan Hyungnya yang sudah pasti enak. Ia juga malas ke sekolah, selalu saja gurunya menanyakan mengenai biaya yang kapan akan dilunasinya. Sementara Jungkook tidak enak jika harus meminta lagi.
Ingin rasanya ia berhenti tapi ini adalah impian Jin. Ia harus terus berusaha karena Jin adalah separuh hidupnya.
Dengan berbekal niat itu, Jungkook langsung berangkat ke sekolah. Seperti biasa ia berjalan beberapa meter untuk sampai di halte.
TINN!
Sebuah mobil dari belakang tubuhnya tiba-tiba berhenti. Jungkook tersentak kaget. Namun ia urung karena mobil tersebut tampak tidak asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Juga.. (JINKOOK)
FanfictionSeokjin dan Jungkook Kedua kakak adik yang saling menjaga dan bersama-sama hidup tanpa orang tua. Akankah orang tua mereka kembali? Akankah Seokjin dan Jungkook tetap bersama?