Seokjin sudah berjalan 1jam. Kakinya tidak tahu akan kemana lagi. Karena lelah, ia memutuskan untuk duduk dipinggir jembatan. Keadaan disana cukup sepi hanya ada beberapa motor yang lewat karena hari akan menuju malam. Angin semakin kencang, ia menyesal tidak memakai pakaian tebal sehingga dingin itu menusuk kulitnya.
Jin memeluk tubuhnya sendiri. Asumsinya jika ia diam maka akan semakin merasa dingin. Setelah dirasa lelahnya berkurang, ia bangun dan melanjutkan perjalanan.
Entah kemana yang pasti pergi menjauh.
Ia ingin merasa terlahir kembali, namun dengan kondisi yang tidak ia inginkan.
Mungkin jika ia tidak mengetahui kebenaran itu dari Woosan, ia masih disana bersama mereka. Membuat kebohongan pada sang adik.
Jin tersenyum membayangkan Jungkook yang kini tenang. Tidak perlu lagi ia mencoba berpura-pura, Jungkook tidak memerlukan dirinya. Lagipula kehidupannya disana sudah lebih baik. Ia tidak ingin mengacau lagi.
Padahal kenyataannya...
Jungkook gelisah dan mencarinya kemana-mana. Ia memutuskan untuk menyusul Jin yang sudah jauh. Menengok kekanan kiri berharap menemuka atensi sang kakak, tapi sayang mereka berada ditempat yang berbeda.
Sakit memang mengingat Jin yang amnesia. Awalnya ia pikir itu normal, tapi semakin lama Jin terlihat aneh, ternyata kemungkinan yang ia hindari menjadi nyata.
Jungkook bersumpah, ia akan membantu Jin untuk mengingatnya, mereka akan tinggal berdua seperti dulu dimana hidup sederhana dan apa adanya.
...
Woosan dan Haesol terus mengelilingi kota. Seharusnya Seokhjin tidak berada jauh karena ia pergi tanpa kendaraan. Namun sayang karena Jin tidak tahu jalan ia menjadi kalab dan pergi ke tempat yang tidak diketahui siapapun.
Haesol gelisah, kakinya tidak berhenti menghentak-hentak alas mobilnya. Matanya terus memandang keluar jendela berharap ada seseorang yang ja cari sedari tadi. Namun nihil. Hari mulai gelap dan semakin sulit untuk memihat siapa saja yang ada diluar.
Mereka sudah menghubungi polisi namun sayangnya laporan itu tidak diterima karena syarat untuk melapor orang hilang adalah 24 jam. Ini baru 5 jam Jin pergi. Mereka harus menunggu.
"Aku takut Jin benar-benar meninggalkan kita."
Woosan juga takut tapi ia memilih tenang dan mencoba lebih tegar.
"Jin akan kembali. Percaya padaku."
Walau ia sendiri ragu.
...
Seokjin berjalan kearah jalab raya yang cukup terang, keluar dari jalur gelap yang sepi dengan langkahnya yang lunglai. Ia mulai kehabisan tenaga. Saat sudah berada di tepi jalan utama, tangan Jin menumpu tubuhnya ditembok.
Matanya tiba-tiba memburam.
Ia melihat jalan dari kanan ke kiri beberapa kali.
Banyak truck yang lalu lalang.
Degup jantungnya tiba-tiba terdengar lebih kencang dam cepat. Nafasnya terengah-engah.
Saat sebuah truck melintas kencang, membuat hembusan angin menerpa tubuhnya. Seokjin jatuh, terduduk ke belakang.
Ia memegang dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Juga.. (JINKOOK)
FanfictionSeokjin dan Jungkook Kedua kakak adik yang saling menjaga dan bersama-sama hidup tanpa orang tua. Akankah orang tua mereka kembali? Akankah Seokjin dan Jungkook tetap bersama?