Jin menatap rumah besar dihadapannya. Sedari tadi tangan Jin terus digandebg oleh Jungkook, tidak ada penolakan baginya toh nyaman-nyaman saja ia rasakan.
Mereja masuk kedalam. Rumah dengan parabot mewah dan kursi sofa besar yang empuk langsung menjadi pemandangan pertama baginya. Jin agak sedikit lelah namun ia belum diperkenankan untuk duduk.
Kakinya hampir lemas dan jatuh ditempat kalau saja Jungkook tidak menahan lengannya agar tetap tegak.
"Jin Hyung kau tidak apa?."
Seokjin menggeleng "Aku hanya lelah."
Jungkook mengerti itu, ia langsung mendudukkan Jin diatas sofa. Kakinya diangkat keatas sofa oleh Jungkook, lalu ia memijatnya perlahan.
Sentuhan itu membuat rasa tidak enak Jin mencuak. Anak ini begitu menyayanginya, sementara ia malah tidak ingat sama sekali.
"Biar eomma bawakan makan untuk kalian," ucap Haesol yang langsung pergi menuju dapur disusul oleh Woosan.
Jin masih menikmati sentuhan itu, namun tangannya menghentikkan Jungkook.
"Terimakasih, Hyung sudah enakkan."
Jungkook mengangguk, Jin menurunkan kakinya dan duduk bersender disana.
"Hyung terimakasih sudah bertahan dan kembali kesini. Entah bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk padamu, apa jadinya aku?."
Jin menatap Jungkook yang duduk disampingnya. Tangannya ragu untuk menarik pundak itu, namun akhirnya ia membawanya kedalam pelukan.
"Kau sudah tidak memanggilku Kookie lagi Hyung."
Ia merajuk. Jin panik tidak tahu bahwa ada nama panggilan untuknya. Wosan tidak mengatakan itu, ia hanya memberitahu bahwa dia adalah adik yang begitu ia sayangi.
"M-maaf Hyung terbawa suasana tadi."
Jungkook memaklumi, ia tidka curiga karena hatinya begitymu bahagia melihat Jin sampai-sampai tidak menyadari perubahannya.
...
"Kau bilang Jin amnesia tapi dia mengingat Jungkook."
Saat mereka didapur, Haesol langsung memberi Woosan pertanyaan yang sedari tadi mengganggunya. Saat masih di Singapura, ia mengatakan Jin hilang ingatan dan meminta agar tetap bersikap biasa. Juga jangan memberitahu Jungkook.
"Jin mencoba untuk terlihat normal. Ia takut mengecewakan Jungkook yang sudah lama menunggu."
Tidak berubah. Seokjin yang amnesia tetap memiliki sifat baik. Menyayangi Jungkook lebih dari dirinya.
Tidak lama mereka mendengar suara langkah kaki. Jin dan Jungkook mendekat walau Jin masih sedikit lemas karena terlalu lelah.
"Eomma lama, jadi kita kesini menyusul kalian," ucap Jungkook.
Matanya berbinar melihat banyak makanan tersusun disana. Langsung ia mengajak Jin untuk duduk disampingnya.
Mereka mengambil lauk. Kecuali Seokjin yang diambilkan oleh Haesol. Kaena melihatnya yang kebingungan maka ia berinisiatif sendiri.
"Jin lauknya ambil saja sesukamu, habiskan ya? Tubuhmu masih terlalu kurus."
Dengan ragu Jin mengngguk gugup. Ia sedikit melirik kearah menu. Matanya tertuju pada udang goreng yang dibalut tepung. Melihatnya membuat Jin tergoda. Tangan itu langsung mengambil dua buah udang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Aku Juga.. (JINKOOK)
FanfictionSeokjin dan Jungkook Kedua kakak adik yang saling menjaga dan bersama-sama hidup tanpa orang tua. Akankah orang tua mereka kembali? Akankah Seokjin dan Jungkook tetap bersama?