Pulang Bersama

546 105 54
                                    



Saat ini Dahyun, Chaeyoung dan Tzuyu sudah berdiri didepan ruang seni, tempat para anak seni berkumpul. Mereka kesini untuk mendaftarkan Dahyun kebagian fotografi. Tak apalah beda bagian toh sama-sama seni ini.


Merekapun memasuki ruang itu dan menghampiri ketua organisasi seni itu. Dahyun hanya diminta untuk memperlihatkan gambar yang berhasil ia ambil dan dengan segera Dahyun memperlihatkannya.


Sang ketuapun terkejut dengan karya Dahyun dan segera menerima Dahyun. Hari itu Dahyun resmi menjadi anak seni.


Memangnya kalau sudah jadi anak seni gaboleh jadi anak olimpiade? Ya sebenarnya boleh saja tapi harus siapin mental karena kedua organisasi itu tidak pernah akur.


Lalu kenapa Twice bisa tetap bersatu? Memangnya siapa yang berani menghujat mereka? Yang ada sebelum menghujat nyawa mereka sudah terambil terlebih dahulu.


Dahyunpun mengambil sebuah almamater berwarna biru dengan pin berlogokan organisasi seni. Kalau Sana ia memiliki almamater juga hanya saja pinnya berlogokan anak olimpiade.


Ya yang membedakan mereka hanyalah pin saja. Bahkan masalah pin masih didebatkan, punya seni lebih bagus lah, punya olimpiade lebih baguslah, ya sungguh kekanak-kanakkan.


Mereka bertigapun kembali ke kelas, karena ini istirahat kedua maka waktu istirahat lebih banyak daripada istirahat pertama. Alhasil mereka masih punya sekitar 15 menit untuk beristirahat.


"Ekhem... anak baru tapi udah punya almamater aja" Ujar Jeongyeon.

"Olimpiade atau Seni?" Tanya Jihyo penasaran.


Dahyun hanya menunjukkan pin yang berada di almamaternya. Chaeyoung dan Tzuyu langsung berpose disamping Dahyun, merayakan keberhasilan mereka untuk menarik Dahyun ke organisasi seni.


"Seni? Kau mengorbankan otak encermu hanya demi seni?" Ujar Nayeon.

"Hey hey jangan meremehkan seni dong, kamu ngajak gelud?" Kesal Tzuyu.

"Padahal aku sudah menawari jadi anak olimpiade tapi dia malah memilih seni karena mendengar kata fotografi" Adu Sana.

"Oh? Kamu suka fotografi?" Tanya Mina.

"Ya, fotografi itu duniaku" Ujar Dahyun.

"Mau lihat dong foto-fotomu" Ujar Momo penasaran.


Dahyunpun memberikan kameranya membiarkan mereka melihat semua objek yang ditangkap oleh lensanya itu. Dahyunpun duduk menantikan komentar mereka.'


"Woah... kamu berbakat sekali" Puji Nayeon.

"Iya, gambarnya bagus sekali, kurasa kamu foto sampah aja bisa dijadikan pajangan rumah" Ujar Jihyo.


Dahyun hanya tersenyum menanggapinya. Senyum Dahyun perlahan luntur saat melihat semua anggota Twice menatapnya curiga kecuali Sana yang sekarang salah tingkah.

Monochrome [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang