"Iya eomma aku baik-baik saja. Temanku hanya melebih-lebihkan cerita, jangan khawatirkan aku eoh" Ujar Dahyun.
"...."
"Ok, bye mom"
Panggilan itu diakhiri oleh Dahyun, ia meletakkan ponselnya dimeja sebelah kasur UKS.
"Baik-baik saja darimana?! Aku tidak melebih-lebihkan cerita, kamu memang tidak bisa berjalankan sekarang?!" Marah Sana.
"Aku hanya pincang saja bukannya tidak bisa jalan, paling beberapa hari lagi sudah sembuh kok" Ujar Dahyun.
Sanapun mengirimkan pesan ke Chaeyoung, ia meminta gadis Son itu untuk membawakan kotak makan miliknya dan Dahyun. Selesai dengan urusan itu Sana segera menatap kembali gadis Kim yang sedang tiduran.
"Kamu sih keras kepala! Apa susahnya sih memberikan kameramu padaku?" Kesal Sana.
"Nanti jika kuberikan yang ada kamu menghapus gambarmu"
"Memang itu tujuanku, enak saja menyimpan aibku"
"Tak apa buat jaga-jaga jadinya aku bisa mengancam kamu nanti" Ujar Dahyun.
Tok...tokk....tok...
Pintu UKS diketuk oleh seseorang, ternyata pelakunya adalah Chaeyoung. Gadis Son itu segera memberikan kotak makan Saida kepada pemiliknya.
Bukannya pergi dari UKS, tetapi Chaeyoung malah ikut makan bersama di UKS. Dahyun sih tidak masalah hanya saja Sana sudah menatap Chaeyoung dengan sangat-sangat tajam hingga rasanya mata itu akan bergeliding keluar.
"Matanya gausah minta dicolok ya" Ujar Chaeyoung.
Dahyun yang mendengar itu segera menatap Sana, benar kata Chaeyoung tatapan Sana sangat menyeramkan. Jika sudah seperti ini Dahyunkan jadi takut.
Sanapun menyudahi acara tatapan mematikan itu, percuma saja Chaeyoung tidak peka. Ya kali Sana harus berteriak mengusir Chaeyoung yang ada Dahyun ilfeel sama dia.
Chaeyoung sendiri sudah tertawa dalam batinnya. Ia merasa senang karena mengerjai kedua calon pasangan ini. Rasanya sangat senang melihat Sana yang marah-marah seperti ibu kos.
Merekapun melanjutkan acara makan mereka dengan diiringi canda tawa. Lebih tepatnya hanya Dahyun dan Chaeyoung yang saling bercanda tawa sedangkan Sana hanya menatap mereka. Huh.. benarkan? Chaeyoung itu menganggu proses pdktnya.
Bel masuk berbunyi, Chaeyoung segera pergi ke kelasnya. Sana tadinya mau menyusul Chaeyoung tapi niatnya ia urungkan setelah melihat Dahyun yang berusaha untuk berdiri.
"Apa yang kamu lakukan huh?" Heran Sana.
"Pergi ke kelas, mengikuti pelajaran" Jawab Dahyun polos.
"Kamu masih sakit, istirahat saja" Tegas Sana.
"Kakiku yang sakit, daripada aku bosan disini lebih baik aku belajar, bantu aku berjalan eoh atau aku jalan sendiri saja" Ujar Dahyun.
Sana yang mendengar itu hanya menghela nafas pasrah dan segera menuntun Dahyun berjalan kekelas mereka.
Pada akhirnya Dahyun mengikuti pelajaran dengan baik walau sesekali ia akan meringis saat kakinya tidak sengaja disenggol oleh Sana.
Bukan.... Bukan sengaja kok, Sana emang orangnya gabisa diam, kakinya selalu bergerak kesana kemari jadi jangan salahkan dirinya jika kakinya menyenggol kaki Dahyun dengan pelan ataupun kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monochrome [√]
RomanceHidupku bagaikan lembaran monokrom hitam putih sebelum adanya dirimu yang mampu memberikan berbagai warna berharga dalam hidupku.