"Aku mencintai Sana" Ujar Chaeyoung.
Dahyun memejamkan matanya, rasanya tubuhnya lemas setelah mendengar pernyataan Chaeyoung, Dahyun menyandarkan tubuhnya kasar hingga ia duduk bersandar saat ini. Ia menatap Chaeyoung memintanya melanjutkan ucapannya.
"Mianhae, tapi aku mencintai Sana dari awal aku masuk sekolah ini. Sana sudah tahu jika kamu sakit kanker otak, aku yang memberitahunya, dia juga tahu masalah Eunbi dan Gahyeon, tapi aku mengatakan kau berselingkuh dengan Gahyeon. Mianhae." Ujar Chaeyoung.
"Lalu apa maumu?" Ujar Dahyun jengah.
Chaeyoung menatap Dahyun yang kini sedang menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia ragu untuk mengatakan isi hatinya tapi mau tak mau ia harus mengatakannya.
"Bisakah.... Kamu menyerah? Bisakah kamu menyerah dalam mendapatkan hati Sana? Selama ini aku tersiksa melihat kalian berdua saling menatap dengan cinta. Aku juga tersiksa saat disuruh mengambil foto kemesraan kalian." Ujar Chaeyoung.
"Kamu masih belum bisa move on dari Eunbikan? Maka dari itu jangan memberikan Sana harapan jika kau hanya menggangtungkannya saja! Maaf Dahyun, aku memang bukan sahabat yang baik yang bisa mengalah dalam urusan cinta. Aku... aku sudah terlalu mencintai Sana." Ujar Chaeyoung.
"Mianhae jika kamu tersakiti dengan kata-kataku ini, tapi Dahyun kamu sakit. Kamu akan meninggalkan Sana dalam waktu dekat, jadi bisakah kamu merelakan Sana untukku? Jika kamu bersama Sana, kamu hanya memberikan kesenangan sementara tapi meninggalkan luka yang sangat dalam dan akan butuh waktu yang sangat lama untuk menyembuhkannya." Ujar Chaeyoung.
Dahyun menatap Chaeyoung kini menangis sesugukan sembari menutup wajahnya itu. Ia bingung, kenapa mereka harus mencintai orang yang sama. Tak bisa dipungkiri bahwa Dahyun sangat tersakiti dengan kalimat Chaeyoung barusan, tapi itulah faktanya.
Kanker otak sialan ini yang akan merenggut nyawa Dahyun, yang membuat Dahyun meninggalkan Sana dan menemui Eunbi. Jika saja Dahyun menerima tawaran operasi itu, belum tentu Dahyun akan sembuh, bisa saja ia tewas karena operasi itu.
Alasan utama Dahyun tidak mau menerima operasi itu karena dirinya takut, dirinya takut menerima resiko itu. Lebih baik ia mengulur waktu dengan menolak tawaran itu. Dahyun tidak mau meninggalkan Irene, tidak mau meninggalkan sahabatnya sedari kecil yaitu Chaeyoung, dan... tidak mau meninggalkan Sana.
Tapi ucapan Chaeyoung menyadarkannya, kehadirannya hanya akan mengukir luka di hati Sana, menyakiti mentalnya saja. Dahyun tidak mau Sana tersiksa karena dirinya, lebih baik Dahyun menjauh dan pergi dalam kedamaian dan ketentraman.
"A-aku mau kau melakukan sesuatu untukku jika kau memang mau menyerahkan Sana padaku" Ujar Chaeyoung.
Dahyun menghela nafasnya kasar, ia frustasi akan fakta yang baru ia dapatkan. Jika seperti ini Dahyun mana bisa mendapatkan Sana? Ia tak setega itu pada Chaeyoung.
"Apa? Apa yang harus kulakukan?" Tanya Dahyun.
"Kau sungguh mau menyerahkan Sana padaku?!" Ujar Chaeyoung terkejut.
"Ya, jadi cepat katakan apa yang harus ku lakukan?"
Chaeyong menatap Dahyun sebentar, lalu ia membisikan sesuatu pada Dahyun.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monochrome [√]
RomanceHidupku bagaikan lembaran monokrom hitam putih sebelum adanya dirimu yang mampu memberikan berbagai warna berharga dalam hidupku.