Pertemuan yang Lucu namun Membekas

360 75 11
                                    

Saat ini Dahyun dan Irene sudah sampai dirumah, dan ya seperti biasa tidak ada Mrs.Kim dan yang menyambut kedatangan mereka hanya para maid.

Dahyun sendiri sudah terbiasa akan hal ini dan lebih memilih untuk duduk dimeja makan menunggu hidangan makanan yang akan disediakan. Irene mengambil posisi dihadapan Dahyun.

Makanan telah dihidangkan, Dahyun dan Irene mengambil makanan itu untuk dimakannya. Irene yang tak betah dengan suasana hening segera memulai perbincangan.

"Bagaimana? Kau tertarik pada gadis Jepang itu?" Tanya Irene.

"Siapa? Mina? Momo? Sana? Sakura? Nako?" Tanya Dahyun polos.

"Gadis yang melabrak aku di toilet tadi?"

"Oh Sana, biasa saja. Aku hanya tertarik menjadi sahabatnya saja"

"Masa ?????" Goda Irene

Dahyun memilih untuk mengacuhkan Irene dan kembali fokus pada makanan yang menumpuk dipiringnya itu.

"Kudengar siswa bernama Suho naksir sama Sana"

"Jangan percaya sama rumor sampah"

"Rumor sampah? Bukankah itu kabar gembira? Suhokan ketua OSIS, sikapnya sudah pasti baik, woah enaknya jadi Sana"

Entah kenapa saat Dahyun mendengar nama Suho, kupingnya jadi panas bawaannya pengen marah-marah. Tanpa sadar Dahyunpun mengunyah makanannya dengan kasar.

Irene menotice hal itu, oh lucunya. Sepupunya itu sedang dilanda rasa cemburu, bakan ia memasukkan makanan saat mulutnya masih penuh dengan makanan. Lihatlah pipinya menggembul.

"Kumencium aroma kecemburuan" Goda Irene

"Aku ga cemburu!" Kesal Dahyun

"Memangnya siapa yang bilang kamu sedang cemburu? Aku hanya bilang aku mencium aromanya saja" Tanya Irene balik

Dahyunpun bungkam, dalam hati ia merutuki dirinya sendiri pasti Irene akan semakin mengejeknya. Belum lagi pipi Dhayun yang memerah entah karena malu atau marah.

"Sudahlah mengaku saja kalau dirimu mulai tertarik pada gadis ular itu. Terlihat jelas dari sikapmu padanya, kau tidak bisa lagi mengelak" Ujar Irene

"Kalau sudah tahu ngapain nanya?" Sensi Dahyun

Irene hanya tertawa melihat respon Dahyun. Menggoda sepupunya itu memang menyenangkan apalagi kalau gadis itu sudah menggembungkan pipinya seperti bayi yang marah karena permennya diambil.

Rasanya pengen dikarungi terus dibawa pulang. Tapi buat apa? Toh mereka sudah tinggal di satu atap, jadi tidak usah diculik lagi.

Dahyun yang sudah selesai dengan acara makannya segera berjalan memasuki kamarnya, meninggalkan Irene yang masih tersenyum menggoda.

"Kalau suka sama Suho tinggal bilang aja, sudah ketahuan gabisa ngelak lagi" Teriak Dahyun sebelum memasuki kamarnya

Senyuman Irene luntur, wajahnya sudah memerah bagaikan tomat. Ia menggunakan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya itu.

"Aish dasar sepupu si*lan!" Kesal Irene.

Setelah membersihkan diri, Dahyun segera mengeluarkan kamera dan album fotonya. Ia memilih beberapa foto yang akan dirinya cetak, untuk alat cetaknya sendiri sudah berada dikamar Dahyun, jadi Dahyun tidak usah pergi ke percetakan.

Monochrome [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang