•Delapan

3.8K 180 1
                                    

Setelah kejadian tadi, Celyn malah terus menerus diam ketika di dalam kelas, sampai-sampai membuat Katherine dan Tasya bingung.

Yap, Katherine sudah kembali ke sekolah. Karena kemarin dia hanya sakit demam dan sekarang sudah sembuh.

Katherine yang duduk di sebelah Celyn merasa bingung dengan sikap sahabatnya ini. "Celyn, lo kenapa?"

Celyn tersadar dari lamunannya. "E-ehh, kenapa Kat?"

"Lo kenapa Cel?" tanya Katherine sembari memperhatikan raut wajah Celyn.

Celyn menggelengkan kepalanya. "Celyn gapapa."

Tasya yang duduk di belakang mereka pun langsung berdiri lalu duduk tepat di meja Katherine dan Celyn. "Masalah Max lagi?"

Katherine memutar bola matanya malas. "Sampe kapan mau bertahan sama dia?"

"Celyn masih sayang sama Max." lirih Celyn.

Tasya mengusap-usap punggung Celyn, ia merasa kasihan dengan gadis itu. "Mending lo lepasin dia Cel."

"Iya, sayang boleh tapi bego jangan." Katherine lalu menangkup kedua pipi Celyn. "Putusin Max sekarang Cel."

Celyn kembali menggeleng. "Celyn gak mau putus sama Max, Kat."

Katherine terlihat menghela nafasnya. "Lo nunggu gila dulu ya baru mau lepasin Max?"

Tiba-tiba Axel datang. "Heh awas lo, ini tempat gua!"

Katherine langsung menatap tajam Axel. "Heh, gua duluan yang duduk di sini!"

Axel menatap Celyn. "Lyn, gua duduk di sini kan kemaren? Lo lupa?"

Celyn mengangkat bahunya. "Tapi itu kemaren. Sekarang, ini tempat Katherin, bukan tempat kamu."

•000•

"Max,"

Max menatap Ivan. "Apa?"

"Celyn nyariin lo." kata Ivan lalu kembali sibuk menulis, biasalah anak rajin.

Max kembali menatap kedepan dan tidak memperdulikan apa yang di ucapkan Ivan barusan. "Terus lo pikir gua peduli?"

"Max, lo gak kasian ya sama Celyn? Gua liat tadi lo bentak-bentak dia pas banyak anak-anak." kata Tristan yang tidak habis pikir dengan Max.

Max mengangkat bahunya acuh. "Lo pikir gua peduli?"

Ivan langsung menghentikan aktivitas menulisnya lalu menggebrak meja. "Max!"

Karena mendengar keras suara gebrakan meja dari belakang, Max langsung menghadap kembali ke belakang lalu berdiri menatap tajam ke arah Ivan. "Apa?!"

Rangga langsung berdiri dan hendak memisahkan mereka, kalau sampai ribut di kelas kan bisa berabe. "Kalian bisa gak sih jangan kekanak-kanakan?!"

Ivan dan Max langsung menatap tajam Rangga, namun yang di tatap malah kembali duduk dan nyalinya ciut.

Sedangkan kini Tristan berdiri lalu menepuk pundak Ivan, menenangkan laki-laki itu. "Van, santai bro."

Ivan menepis tangan Tristan yang menepuk pundaknya, setelah itu ia pergi keluar kelas, ntah kemana. Padahal sebentar lagi kelas akan di mulai, tapi nampaknya kini Ivan tidak peduli.

"Max, lo liat Ivan tadi? Dia marah banget lo nyakitin Celyn terus." kata Tristan yang kini berusaha menenangkan Max.

"Suka kali dia sama Celyn." celetuk Max membuat Rangga dan Tristan membulatkan matanya.

Young MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang