"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka.
"Hidup gue lebih hancur, Ka!"
"Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti.
••••••••
Pertemuan malam itu, membuat Arkana...
Bantu koreksi typo ya syng 😣 Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅
Gak sempet revisi, kalo ada typo atau apa kasih tau, makasi.
Enjoy 😼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sabtu, 14 Agustus 2021. ____________
Arka masih mencari keberadaan Naya, entah dimana gadis itu sekarang. Pikirannya terus berputar, apa iya Naya kini bersama Ezra? Lelaki brengsek itu?
Arka menghentikan motornya di tepi jalan, memutar otaknya untuk berpikir tempat yang mungkin saja Naya datangi saat ini. Satu yang Arka ingat, Naya pernah melakukan ini. Ya pergi ke club seorang diri, kala dirinya sedang tak baik-baik saja. Arka tahu itu karena tak hanya sesekali dia bertemu dengan Naya di sana dulu.
Tapi apa mungkin? Akhir-akhir ini setelah bersamanya Naya tak pernah melakukannya lagi. Namun, kali ini apa iya Naya sedang kacau, akibat putusnya hubungan mereka beberapa hari lalu?
"Apa gue coba kesana ya? Siapa tau emang Naya di sana," gumam Arka. Arka kembali menyalakan mesin motornya, jika di pikir-pikir tak apa kalau dirinya mencoba mencari Naya di sana.
Arka menjalankan motornya menuju ke tempat dimana dia pikir akan menemukan Naya saat ini.
Setelah tak lama berjalan, Arka sampai ditempat tujuan nya. Suasana di sini tak seramai biasanya. Arka buru-buru mematikan mesin motor dan turun dari sana. Arka berjalan masuk kedalam, menerobos beberapa orang yang menghalanginya. Matanya melihat ke setiap sudut, mencari keberadaan gadis tujuannya.
Lo dimana sih, Nay?
Mata Arka tertuju pada seseorang yang kini duduk pada sebuah kursi dan menidurkan kepalanya pada sebuah meja. Gadis itu tak asing, meskipun matanya tertutup dan wajahnya terhalangi oleh beberapa helai rambut. Arka berjalan mendekat, ingin melihat dengan jelasnya siapa orang ini.
Arka menepikan beberapa helai rambut yang menutupi wajah gadis itu. Benar saja dia yang Arka cari sejak tadi. "Naya."
"Astaghfirullah, Nay. Bangun, lo kenapa bisa di sini?" ucap Arka yang mencoba membangunkan Naya. Naya hanya meng gumam dengan suara lirih tanpa bisa Arka dengar dengan jelasnya.
Sial! Naya pasti minum. Gue harus bawa dia pergi, batin Arka.
Arka mengangkat tubuh Naya, membawanya pergi dari tempat ini. Setelah sampai di halaman depan, Arka terdiam, dia tak mungkin membawa Naya menaiki motornya dalam keadaan Naya yang seperti ini.
Arka mengingat bahwa ada sebuah penginapan dekat sini. " Oh iya hotel itu-- gue bawa Naya kesana gak apa-apa kali ya. Paling gak sampai dia sadar dulu," ucap Arka. Arka meninggalkan motornya di sini dan berjalan dengan Naya di gendongannya.
Arka membawa Naya kesebuah kamar, kala mereka sudah sampai di tempat penginapan yang Arka tuju. Setelah menutup pintu kamar tersebut, Arka meletakkan tubuh Naya di atas kasur dan menyelimutinya.