"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka.
"Hidup gue lebih hancur, Ka!"
"Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti.
••••••••
Pertemuan malam itu, membuat Arkana...
Bantu koreksi typo ya syng 😣 Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅
Enjoy 😼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamis, 11 November 2021 ___________
"Terus dimana dia? Gue mau liat. Antar gue ketemu sama Nakala ya," ucap Lyodryn bersemangat.
Lagi-lagi Arka merasa bersalah. Lyodryn se senang ini kala mendengar Nakala-nya sudah lahir. Bahkan ingin melihatnya. Arka harus apa? Dimana Lyodryn dapat melihatnya? Sedangkan, Nakala--
"Kok lo diam? Nakala ada kan?"
"Arka? Kenapa diam?"
"Nakala ada. Tapi lo belom boleh ketemu dia. Nanti ya, lo harus istirahat dulu. Lo baru operasi loh," kata Arka.
"Kenapa gak boleh? Gue kan cuma mau liat anak gue aja. Lo udah liat dia?"
Arka mengangguk, dan tersenyum. Rasanya ingin menangis kembali mendengar ucapan Lyodryn yang terdengar sangat bahagia ini.
"Udah. Nakala tampan."
Lyodryn tersenyum. "Tapi dia sehat? Nakala lahir sebelum waktunya kan."
"Nakala baik-baik aja. Sekarang lo istirahat dulu. Nakala juga harus istirahat, nanti ya," ucap Arka.
Lyodryn mengangguk singkat, wanita itu tersenyum manis. Mendengar bahwa kini Nakala sudah hadir dan baik-baik saja adalah kabar yang begitu baik untuknya.
Maaf ya, Ly. Gue bakalan buat lo kecewa lagi, batin Arka.
______________
Matahari mulai terik, mata Arka mengantuk. Dia belum tertidur dari kemarin siang. Bahkan semalaman dia terjaga.
"Ka, kamu istirahat aja. Lyodryn juga udah tidur. Biar mama yang di sini. Kamu pasti cape dari kemarin gak istirahat kan? Seharian pergi, terus nanti harus ke kantor polisi lagi? Untuk urus masalah Nakala," ucap Eva.
Arka mengangguk. Iya Eva benar. Matanya pun sudah tak kuat lagi. "Iya ya, Ma. Arka tidur di sofa aja deh, kalau pulang takut gak fokus nyetir nya."
"Ya sudah. Tidur aja."
Arka berpindah, dari duduk di kursi, kini merebahkan tubuhnya di atas sofa yang berada di ruang rawat Lyodryn. Arka memejamkan matanya, mengurangi rasa kantuknya.
Selang beberapa saat setelahnya, Lyodryn yang terbangun. Wanita itu melihat ibunya yang kini duduk di sebelahnya seraya mengupas beberapa buah-buahan.
"Mama," panggil Lyodryn.
"Kamu udah bangun. Nih mama kupasin buah. Kamu makan ya," ucap Eva.