"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka.
"Hidup gue lebih hancur, Ka!"
"Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti.
••••••••
Pertemuan malam itu, membuat Arkana...
Bantu koreksi typo ya syng 😣 Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅
Enjoy 😼
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamis, 26 Agustus 2021 __________
Tok ... tok ... tok ....
Naya terdiam saat tiba-tiba saja pintu kamarnya di ketuk. Naya tak mengacuhkan nya. Namun, ketukan kembali terdengar. Dengan nada yang sama seperti ketukan pertama tadi.
Naya bangkit dari tempat tidur nya kemudian berjalan dengan cepatnya kearah pintu. Pintu di hadapannya langsung dia buka. Tepat di depan nya saat ini berdiri lelaki yang sudah Naya pikirkan beberapa hari belakangan ini. Ya, Arkana. Lelaki itu tersenyum untuknya.
Tanpa berpikir panjang, Naya langsung saja memeluk tubuh Arka sangat erat. Arka membalas pelukannya. Naya membenamkan wajahnya pada pundak lelaki itu dan tangisnya seketika pecah.
"Gue kangen lo," lirih Naya. Arka mendengarnya, sangat. Naya semakin mempererat, seakan memang tak ingin Arka kembali meninggalkannya. Naya baru sadar, betapa penting Arka untuknya setelah lelaki itu pergi.
"Lo baik-baik aja?"
"Gue gak pernah baik sejak lo pergi."
Kalimat yang Naya ucapkan membuat Arka terdiam. Arka menyalahkan dirinya, dia telah menyakiti Naya. Kalau memang ada yang pantas untuk di salahkan, gue orang nya, Nay. Gue brengsek. Gue udah nyakitin lo, dan sekarang gue juga akan nyakitin Lyo, batin Arka.
"Don't go! Stay with me, Arka."
Arka tak bisa berkata lagi. Untuk pergi sulit bahkan untuk bertahan tapi tak mungkin. Naya melepaskan pelukannya, wajahnya sedikit mendongak, menatap Arka dengan mata sembabnya. "Kenapa diam? Apa lo akan pergi lagi?" tanya Naya.
"Arka jawab gue!" Naya mulai memaksa. Arka memejamkan matanya sebentar, lalu memegang kedua pipi Naya seraya menghapus air matanya.
"Gue pernah bilang kan kalau gue gak akan pernah benar-benar pergi. Lo gak sendiri, Nay. Gue ada buat lo," ucap Arka pelan.
"Lo sayang kan sama gue? Jawab gue yang jujur, iya kan?" tanya Naya. Arka benar-benar takut untuk menjawabnya. Semua hanya karena Arka tak pernah ingin menyakiti Naya maupun Lyodryn. "Arka jawab!"
"Gue sayang sama lo. Lo selalu tau itu kan? Gue selalu bilang itu kan sama lo." Arka mengucapkan nya, entah benar atau salah. Tapi memang ini yang masih dia rasakan. Arka memang menyayangi Naya, sangat. Tapi untuk cinta-- entahlah tidak terasa.