Bantu koreksi typo ya syng 😣
Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅BACA PART 42 DULU!!
Enjoy 😼
Sabtu, 13 November 2021
____________Arka berjalan kearah parkiran mobil di kantornya. Sepertinya siang ini dia harus pulang. Rasanya lelah sekali beberapa hari ini. Harus bolak-balik mengurusi masalah yang tak juga berhenti.
Lelaki ini sebenarnya agak ragu untuk kembali ke rumah, sebab setiap bertemu Lyodryn hatinya suka tak tenang. Setiap kali melihat mata wanita itu, selalu terasa sebuah penyesalan yang mendalam untuk Arka. Arka sudah terlampau jauh menyakitinya. Padahal Lyodryn begitu baik kepadanya.
"Arka!"
Arka berhenti, menutup kembali pintu mobilnya. Melihat kearah belakangnya, seorang lelaki paruh baya berjalan menghampiri.
"Om Abi. Ada apa?" Arka pun berjalan mendekat pula. Merasa bingung dengan kehadiran Abimanyu di sini. Tak mungkin kan untuk urusan kantor? Sedangkan Celo sudah menutup akses apapun untuk bekerjasama dengan lelaki ini.
"Saya perlu bicara sama kamu. Apa kamu ada waktu?" ucap Abimanyu.
"Bicara tentang apa, Om?"
"Soal Naya. Saya--"
"Kalau om kesini hanya untuk meminta saya menarik kembali tuntutan itu, maaf saya gak bisa," tukas Arka yang langsung saja memotong ucapan Abimanyu.
Abimanyu menghela nafasnya pelan. Arka begitu teguh dengan pendiriannya, lelaki ini sama sekali tak goyah. Abimanyu sampai bingung harus seperti apa lagi?
"Saya mohon, Ka. Kali ini maafkan Naya. Saya kasihan liat Aryn yang setiap hari menangis karena Naya."
Arka menatap Abimanyu, Arka tau Aryn pun terluka. Arka tau Aryn bersedih dengan ini semua, ibu mana yang tega melihat anaknya seperti ini? Tapi Arka juga memikirkan Lyodryn.
"Lyodryn juga sedih, Om. Saya juga kasihan sama dia. Anak kami hilang, Om. Dan sekarang kami belum sama sekali tau dia ada dimana. Om sebagai suami ngerasa gagal kan? Saat lihat ini terjadi sama keluarga om? Saya juga, saya juga merasa seperti itu. Saya cuma ingin Naya menebus kesalahannya," jelas Arka pada Abimanyu.
"Melihat Lyo menangis setiap malam hanya karena teringat dengan Nakala buat saya sedih juga, Om. Saya ngerasa gak berguna," kata Arka.
Abimanyu terdiam mendengarnya. Iya, Arka juga tak bisa di salahkan. Pantas lelaki itu melakukan hal ini, Arka juga pasti sangat sedih, melihat keadaan istrinya bahkan memikirkan bagaimana keadaan anaknya saat ini.
"Ka, tapi Naya adik mu. Kamu gak kasian sama dia?"
Arka terdiam, ya dia lupa perkara ini. Tak terlintas apapun lagi di pikiran nya mengenai Abimanyu yang katanya adalah ayahnya. Rasa marahnya pada Naya benar-benar sudah memuncak saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adinata | end.
Romance"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka. "Hidup gue lebih hancur, Ka!" "Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti. •••••••• Pertemuan malam itu, membuat Arkana...