"Kita pacaran bohongan doang ya, lo gak boleh baperin gue. Inget!"
*****
Selasa, 11 Mei 2021
"Astaga Naya, setengah jam gue nunggu di sini dia gak keluar-keluar. Mau bedakan se tebal apa si?" Arka mulai jengkel, sebabnya sudah sejak matahari masih belum muncul, hingga teriknya mulai terasa, Naya tak juga kunjung keluar dari apartemen nya.
"Arka, sorry banget lama, biasa ya cewek se cantik gue emang harus kelihatan perfect terus. See, gimana penampilan gue?" ucap Naya lalu mengangkat sebelah alisnya.
Arka mendengus, lalu tersenyum miring. "Biasa aja. Terkesan lebih mirip sama tante-tante," celetuk Arka. Mata Naya mendelik, lalu meletakkan kedua tangannya di pinggang.
"Sialan lo! Awas aja ntar sampe klepek-klepek beneran sama gue," sahut Naya kesal.
"Gue kan emang udah klepek-klepek. Lo nya mau kapan ke gue?" ucap Arka yang kini memajukan wajahnya mendekati Naya, hingga membuat Naya memundurkan tubuhnya.
"Udah lah kampus sekarang! Ntar gue telat," ucap Naya.
Naya langsung saja merebut helm yang Arka pegang sejak tadi dan memakainya. "Inget loh gak ada yang gratis," ucap Arka.
"Terus lo mau dibayar? Di bayar berapa? Jadi tukang ojek lo sekarang ya?" ujar Naya tanpa henti. Arka hanya menggelengkan kepalanya.
"Gue gak mau uang."
"Lah terus?"
"Pakai cinta," ucap Arka pelan, tepat di telinga Naya.
Naya bergidik ngeri mendengar nya. Tapi tak bisa di pungkiri, mendengar Arka berbicara seperti itu membuat Naya seakan ingin terbang.
"Ish kebiasaan lo, masih pagi juga!"
"Kita pacaran bohongan doang ya, lo gak boleh baperin gue. Inget!" Arka memutar bola matanya malas kala mendengar Naya mengucapkan kalimat tersebut lagi.
"Hm ya udah cepet," ucap Arka pasrah. Kini mereka berdua menaiki sepeda motor ninja hijau milik Arka dan segera bergegas menuju ke kampus.
Meskipun universitas Arka dan Naya berbeda, namun hampir setiap hari setelah mereka dekat, Arka sering kali mengantarkan Naya. Entah karena apa, pertemuan tak di sengaja itu membuat mereka seperti ini. Mustahil jika salah satu atau mungkin keduanya tidak memiliki perasaan.
Meskipun sekarang status mereka pacaran, namun hanya bohongan. Semua juga sebab perjanjian yang mereka buat sendiri. Entah apa tujuan awalnya.
"Turun cepet, gue juga mau ngampus," ucap Arka kala mereka sudah tiba di depan gerbang universitas Naya.
Naya melepaskan helm yang dia gunakan, lalu menaruhnya begitu saja di tangan Arka. Naya yang hendak berjalan, kini tertahan oleh tangan Arka yang memegang lengannya. "Et mau kemana?"
"Mau masuk lah. Mau ngapain emang di sini?" ucap Naya tak santai.
"Enak aja. Kan gue bilang ini gak gratis," ucap Arka lagi.
"Ya ilah, percuma juga kali. Lo mau maksa-maksa gue biar suka ke lo? Gak bisa maaf ya, gue udah mati rasa," tegas Naya.
"Geer bener jamet. Orang gue bukan minta itu."
"Terus?"
"Pulang ngampus traktir gue bakso ditempat biasa," ucap Arka.
Naya tersenyum miring, lalu mengangguk perlahan. "Oke siapa takut? Mau berapa mangkuk pun gue traktir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Adinata | end.
Romance"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka. "Hidup gue lebih hancur, Ka!" "Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti. •••••••• Pertemuan malam itu, membuat Arkana...