"Kata maaf lo gak akan bisa balikin apapun! Hidup gue udah hancur," teriak Arka.
"Hidup gue lebih hancur, Ka!"
"Dan itu karena ulah lo sendiri!" lanjut Arka menyahuti.
••••••••
Pertemuan malam itu, membuat Arkana...
Bantu koreksi typo ya syng 😣 Typo ku estetik sekali soalnya, jadi g keliatan 💅
Kenapa tiba-tiba up? Gpp si mau ngebut aja wkwk. Bentar lagi soalnya. Selamat datang di akhir-akhir kisah Adinata, semoga nanti ending nya memuaskan 💗
⚠️ Warning! Di part ini ada adegan kekerasan lah pokoknya. Tinggalkan yang buruk dan ambil baiknya aja.
BTW, ALHAMDULILLAH, THANK YOU 3K VIEWS NYA!
Aku senang, meskipun buat kalian itu belum banyak. Gpp bersyukur dari hal kecil itu perlu bukan?
Enjoy 😼
DENGERIN LAGU DI MULMED NYA DAHH!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minggu, 7 November 2021 ______________
Julio pergi ke belakang rumah tua itu, melihat beberapa orang yang tadi mengejarnya. Ada sebuah pintu kayu di dekatnya, Julio yakin ini pintu yang akan mengantarkannya menuju ke tempat dimana Lyodryn berada tadi.
Lelaki itu membuka pintu perlahan. Ternyata tidak dikunci, dengan cepat Julio masuk kesana. Benar saja Lyodryn berada di sini. Julio berjalan dengan cepatnya mendekati Lyodryn. Dia memegang bahunya pelan.
"Sttt, jangan berisik," bisik Julio saat Lyodryn baru saja akan berteriak, mungkin wanita ini terkejut karena kehadirannya.
"Julio? Jul lepasin gue," ucap Lyodryn.
Julio berlutut, melepaskan ikatan yang mengikat erat kedua tangan Lyodryn. Setelah talinya terlepas, dengan spontan Lyodryn memeluk Julio. Tubuh wanita itu bergetar, Julio dapat merasakan ketakutan yang hebat darinya.
"Gue takut," ucap Lyodryn.
Julio mengelus rambut Lyodryn perlahan, mencoba menenangkan wanita itu di pelukannya. "Lo tenang ya, gue di sini. Gue akan bawa lo keluar dari sini," ucap Julio.
"Lo gak ninggalin gue kan?"
"Nggak, Ly. Gue kesini buat nolongin lo." Julio melepaskan pelukannya, kedua tangannya memegang kedua pipi Lyodryn, menatap wanita itu lekat.
"Lo pucat banget. Ini wajah lo kenapa lebam gini? Bibir lo berdarah. Mereka ngapain lo hah?" tanya Julio.
Lyodryn hanya menangis jika mengingatnya, rasanya dia sangat lemah, sampai-sampai ada orang yang bisa melakukan ini padanya. Julio emosi melihatnya. Dia tak tahu apa yang mereka lakukan pada Lyodryn. Tapi dia tak rela melihat wanita yang dia sayangi diperlakukan seperti ini.
"Mereka ngapain lo? Jawab gue," tegas Julio.
"Gue mau pulang. Gue mau ketemu Arka. Bawa gue pulang, Jul," kata Lyodryn yang masih terisak.
Julio menghapus air mata Lyodryn yang terus menetes sejak tadi. "Iya. Lo tenang ya. Kita pergi dari sini."
